Tepung tapioka terbuat dari butiran pati kaya karbohidrat yang terdapat pada umbi singkong. Memiliki kandungan amilopektin yang tinggi, tepung tapioka menurut Tjokroadikoesomo (1993) memiliki suhu gelatinisasi yang relatif rendah antara 52 dan 64 oC, tidak cepat menggumpal, memiliki daya rekat yang baik, mudah pecah atau rusak, dan tidak memiliki daya leleh yang tinggi. titik. Rendah protein dan sebagian besar terdiri dari karbohidrat adalah tepung tapioka. Salah satu pemanis cair untuk makanan dan minuman adalah sirup glukosa yang memiliki rasa manis yang nyata namun tidak berasa, tidak berwarna, dan tidak berbau. Pabrik yang mengubah tapioka menjadi sirup glukosa memutuskan untuk menggunakan hidrolisis enzim. Glukoamilase, suatu enzim, mengubah (C6H10O5)10 menjadi glukosa dalam reaktor sakarifikasi. Ditentukan bahwa layak untuk membangun fasilitas dengan kapasitas produksi tahunan 5.000 ton untuk sirup glukosa dari tepung tapioka berdasarkan banyak faktor: Tingkat Pengembalian Internal (IRR): 18,60%, Break Event Point (BEP): 35,17%, Pay Out Time (POT): 1,10 tahun, ROIbt: 87%, ROIat: 78%, dan ROIbt: 87%.