Perbedaan Pemberian Kompres Air Hangat dan Minum Air Hangat terhadap Penurunan Tingkat Dismenore pada Wanita Usia Subur di Daerah Tlogomas Gang V Kota Malang
Abstract
Dismenore, efek yang sangat tidak menyenangkan dari menstruasi, dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan membuat sulit berkonsentrasi untuk berpikir atau bekerja. Untuk mencegah perkembangan dismenore pada wanita usia subur di Tlogomas Gg V Malang, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara pemberian kompres air hangat dan minum air hangat. Filosofi semi-eksploratif digunakan dalam karya ini. 127 wanita usia reproduksi merupakan populasi penelitian, dan 96 dari mereka secara acak dibagi menjadi kelompok percobaan dan kelompok pembanding dengan menggunakan pendekatan pemeriksaan yang disengaja. Menggunakan numeric rating scale (NRS) (pretest dan posttest), lembar persepsi adil dan kuadrat dari penderitaan perempuan digunakan dalam proses pengumpulan informasi. Uji Wilcoxon adalah metode analisis informasi yang digunakan. Hasil menunjukkan bahwa setelah penggunaan kompres air hangat, 25 responden (52%) mengalami nyeri ringan dan 23 responden (48%) mengalami nyeri sedang. Sementara itu, 5 responden (10%) melaporkan rasa sakit yang tidak terlalu parah, sementara 5 responden (10%) melaporkan rasa sakit yang berlanjut setelah berkumur dengan air hangat. Menurut hasil uji Wilcoxon, kelompok yang menggunakan kompres panas memiliki nilai p 0,001 sedangkan kelompok yang minum air putih memiliki nilai p 0,004. Hasilnya, dari hasil pemeriksaan diketahui H1 diketahui, terdapat perbedaan penggunaan kompres air hangat dan minum air hangat dengan dismenore pada wanita usia subur. Profesional medis masa depan harus mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi dismenore dan batas nyeri di sekitarnya.
Collections
- Skripsi [422]