Hubungan Antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Keluarga dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita di Puskesmas Wagir Kabupaten Malang
Abstract
Risiko jumlah penduduk yang besar, kurangnya sumber daya keluarga, serta kebiasaan hidup yang sempurna dan sehat merupakan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap infeksi saluran pernapasan (ISPA) intensif yang juga dikenal sebagai gangguan saluran pernapasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan prevalensi ISPA pada balita di Puskesmas Wagir Kabupaten Malang dengan perilaku keluarga bersih dan sehat (PHBS). Penelitian cross-sectional digunakan dalam penelitian ini. Jumlah populasi penelitian adalah 67 ibu dan anak, sehingga total sampel 57 ibu dan anak. Sampel diperoleh dengan teknik Simple Random Sampling. Kejadian ISPA merupakan variabel terikat, sedangkan perilaku hidup sehat keluarga (PHBS) merupakan variabel bebas. Rekam medis kejadian ISPA dan kuesioner PHBS digunakan sebagai sumber. Penggunaan Fisher's Precise Test untuk Pemeriksaan Informasi sebagian besar kelompok anak balita di Wagir Kabupaten Malang memiliki perilaku bersih dan sehat (PHBS) yang baik, dan 64,9% anak balita tidak mengalami serangan penyakit cepat. Di Puskesmas Wagir Kabupaten Malang terdapat hubungan yang kuat (p = 0,001) antara frekuensi balita terkena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) keluarga. Penelitian selanjutnya direncanakan dapat melakukan studi banding dengan memperhitungkan unsur-unsur lain yang dapat menyebabkan ISPA pada anak, seperti lingkungan terdekat (keluarga merokok dan penularan dari orang lain).
Collections
- Skripsi [422]