Hubungan Kepatuhan Minum Obat dengan Tekanan Darah pada Lansia Penderita Hipertensi di Puskesmas Dinoyo Kota Malang
Abstract
Kemampuan orang lanjut usia untuk mengukur denyut nadi sangat dipengaruhi oleh penggunaan obat-obatan yang terus berlanjut. Orang lanjut usia dengan hipertensi tidak berisiko terkena penyakit jantung, penyakit ginjal, atau stroke. Penelitian ini berupaya menjelaskan hubungan konsistensi pengobatan dengan denyut jantung pada pasien lanjut usia penderita hipertensi di Pusat Bantuan Pemerintah Daerah Kecamatan Dinoyo Kota Malang. Analisis ini bersifat cross-sectional. 30 orang berpartisipasi dalam penelitian ini, 24 diantaranya menjadi contoh khusus. Untuk mengontrol ujian digunakan strategi penilaian dadakan. Beat rate merupakan variabel dependen, sedangkan otonomi solusi merupakan variabel otonom. Pemeriksaan regangan peredaran darah dan ringkasan Morisky Medication Adherence Scale 8 Things (MMAS-8) digunakan sebagai alat pengumpulan informasi. Selama permintaan data, uji kehati-hatian Fisher digunakan. Berdasarkan temuan evaluasi, hanya sebagian kecil responden (100%) yang mengikuti arahan dokter. Sebagian besar responden (hampir setengahnya) melaporkan denyut nadi yang lembut dan langsung. Hasil uji ketat Fisher menggunakan p-value 1.000>0,05 maka H1 ditolak. Fakta diakuinya Ho menunjukkan tidak ada hubungan antara tingkat kepatuhan minum obat dengan denyut nadi lansia penderita hipertensi di Pusat Kesejahteraan Kelompok Masyarakat Dinoyo Kota Malang. Penelitian ini menjadi titik awal untuk penelitian lebih lanjut, khususnya bagi pasien hipertensi yang disarankan untuk terus meminum obatnya dalam upaya mengurangi keparahan gejalanya.
Collections
- Skripsi [422]