Hubungan Pemberian Asi Eksklusif dengan Status Gizi Berdasarkan Antropometri pada Bayi di PKM Singosari Wilayah Kerja Dusun Kreweh
Abstract
Salah satu asupan makanan yang paling pertama pada bayi ialah air susu ibu, hal tersebut pun sudah menjadi budaya di Indonesia. Namun, pada ASI Eksklusif, pemberiannya memerlukan peningkatan karena masih belum meratanya pemberian asi tersebut secara fakta. Penelitian ini memiliki tujuan guna memahami kaitan antara pemberian ASI Eksklusif dengan antropometri bagi bayi di PKM Singosari Wilayah Kerja Dusun Kereweh. Ibu yang mempunyai bayi berusia 0-6 tahun yaitu 35 orang, menjadi populasi yang dipilih dalam riset ini. Sampel acak digunakan menjadi dasar peneliti dalam menentukan sampel responden pada penelitian ini. Pada pemilihan responden peneliti melakukan pengundian yang diambil satu per satu untuk memilih responden dengan cara acak. Untuk pengambilan sampel dengan undi yang diambil 32 responden diambil menggunakan lembar kuesioner. Pada pelaksanaannya penelitian ini menganut desain cross sectional dengan teknik analisis yang digunakan ialah analisis data bivariate Chi-Square. Pada hasil temuan penelitian ini didapati bahwa pemberian ASI eksklusif memperoleh presentasi 41,2%, nilai tersebut terdiri dari 11,8% status gizi kurang, dan 88,2% berstatus gizi yang baik (BB/U). Selain itu, didapati juga 2,9% Bayi yang gemuk (BB/PB), dan 22,1% bayi yang mengalami perkembangan diri pendek (stunting) (PB/U). Mengacu pada temuan penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya hubungan yang ditunjukkan antara pemberian ASI Eksklusif kepada status gizi bayi (BB/U) yang ditunjukkan dengan nilai p < 0,05. Di sisi lain, didapati bahwa pemberian ASI Eksklusif tidak memiliki hubungan terhadap status gizi bayi pada indeks PB/U maupun BB/PB
Collections
- Skripsi [422]