• Login
    View Item 
    •   Beranda Rinjani
    • Fakultas Teknik
    • Teknik Kimia
    • Mahasiswa
    • Skripsi
    • View Item
    •   Beranda Rinjani
    • Fakultas Teknik
    • Teknik Kimia
    • Mahasiswa
    • Skripsi
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Pra Rancang Bangun Pabrik Asam Sitrat Dari Bahan Baku Molase Menggunakan Teknologi Submerged Fermentation Dengan Kapasitas 11.000 Ton/Tahun Menggunakan Alat Utama Crystalliser

    Thumbnail
    View/Open
    ARTIKEL (326.8Kb)
    CEK SIMILARITY (727.8Kb)
    Date
    2023-11-29
    Author
    Suri, D
    Ma'sum, Z
    Iskandar, T
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Korosif alami yang lemah dengan rumus kimia C6H8O7 dan sebutan IUPAC 2-hidroksi-1,2,3-propana tri karboksilat korosif, ekstrak jeruk juga dikenal sebagai sinetron di masyarakat umum. Ekstrak jeruk termasuk dalam berbagai barang turunan tanah, antara lain lemon, jeruk nipis, jeruk purut, nanas, dan jeruk nipis. Menurut Sasmita, sektor makanan dan minuman menyumbang 65% penggunaan ekstrak jeruk di Indonesia, disusul industri pembersih keluarga (20%), industri bahan baku, farmasi, dan barang perawatan kecantikan, serta usaha lainnya. Para peneliti sebelumnya telah melakukan beberapa kemajuan di Indonesia untuk menemukan bahan segar dan tidak dimurnikan yang menghasilkan ekstrak jeruk paling ekstrim. Bahan mentah yang digunakan dalam Pra-Rencana lini Produksi Ekstrak Jeruk adalah molase. Molase dipilih karena molase tersedia secara luas di dalam negeri sebagai bahan alami dan karena hal tersebut akan meningkatkan harga (dan juga pasar) produk molase. Untuk mempertimbangkan lebih dekat penerimaan pasokan bahan alam, khususnya molase, maka diusulkan rencana awal jalur produksi ekstrak jeruk ini dengan batas 11.000 ton/tahun di Wilayah Jawa Timur, tepatnya di Rezim Malang, pada tahun 2025. Mengingat prosedur pembuatan satu hari, fasilitas ekstrak jeruk beroperasi 300 hari dalam setahun. Mengurangi penuaan adalah metode pembuatan ekstrak jeruk. Aspergillus niger adalah jenis fermentor khusus yang digunakan. Proses pembuatan ekstrak jeruk terbagi dalam beberapa tahapan, antara lain tahap persiapan, tahap pengembangan jamur, tahap pematangan, serta tahap penanganan barang dan bundling. Alat interaksi yang digunakan adalah crystaliser yang mampu merendam dan memantapkan susunan ekstrak jeruk dengan laju massa saluran 6255,7754 kg/jam. konsekuensi dari analisis keuangan Perencanaan awal untuk tanaman ekstrak jeruk dari molase dapat dibuat karena laba atas investasi (ROIbt) adalah 79%, laba atas investasi (ROIat) adalah 71%, waktu pembayaran ( POT) 1,19 tahun, titik impas (BEP) 41,21%, dan internal rate of return (IRR) 18,59%.
    URI
    https://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/3401
    Collections
    • Skripsi [102]

    Rinjani Unitri support OAI 2.0 URL  https://rinjani.unitri.ac.id/oai/request
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    Rinjani Unitri support OAI 2.0 URL  https://rinjani.unitri.ac.id/oai/request
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV