Pra Rancang Bangun Pabrik Glukosa Dari Pati Jagung Dengan Kapasitas 71.000 Ton/Tahun Menggunakan Alat Utama Reaktor Hidrolisis
Abstract
Glukosa merupakan salah satu bahan baku terpenting yang digunakan dalam industri makanan dan farmasi untuk memproduksi makanan, minuman, dan obat-obatan. Kebutuhan rata-rata glukosa di Indonesia dari tahun 2016 hingga tahun 2020 adalah 0.0312 %. Dengan meningkatnya kebutuhan glukosa dalam negeri, maka produksi glukosa di Indonesia juga harus ditingkatkan. Prarancangan pabrik glukosa ini dirancang dengan kapasitas 71.000 ton/tahun di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur pada tahun 2025, dengan pertimbangan lebih dekat ke akses sumber bahan baku yaitu jagung. Bahan baku jagung varietas lokal NTT mengandung 70% pati yang dapat dikonversikan menjadi glukosa. Pabrik glukosa beroperasi selama 300 hari dalam setahun berdasarkan proses produksi selama satu hari. Metode yang digunakan dalam pembuatan glukosa yaitu hidrolisis asam. Jenis asam yang digunakan yaitu asam sulfat 98%. Adapun tahap pembuatan glukosa dengan menggunakan proses hidrolisis asam yaitu tahap persiapan bahan baku dimana biji jagung akan digiling menjadi tepung dengan tekanan 1 atm, selanjutnya tahap pencampuran untuk mencampurkan pati dan air agar glukosa yang dihasilkan lebih maksimal. Tahap selanjutnya yaitu tahap reaksi dengan mencampurkan H2SO4 yang sudah diencerkan dari 98% menjadi 20% dengan larutan pati dalam reaktor dengan suhu 1000 C dengan tekanan 1 atm berlangsung selama 94 menit dengan konversi reaksi 98%. Tahap terakhir yaitu tahap pemurnian, dimana glukosa yang sudah dipekatkan akan dialirkan untuk proses pengkristalan dengan ukuran 80 mesh. Alat proses yang digunakan yaitu Reaktor Hidrolisis untuk mereaksikan larutan pati dengan H2SO4 dengan kapasitas 16.365,2787 Kg/jam. Hasil evaluasi ekonomi Return of Investment (ROIBT): 29%, (ROIAT): 65%, Pay Out Time sebesar 8 bulan, Break Event Point (BEP): 53,52% dan Shut Down Point (SDP): 51,29%, Internal Rate of Return (IRR): 20,5%.
Collections
- Skripsi [101]