Show simple item record

dc.contributor.authorGah, BN
dc.contributor.authorRasidi, N
dc.contributor.authorWijaya, HS
dc.date.accessioned2023-11-23T03:33:26Z
dc.date.available2023-11-23T03:33:26Z
dc.date.issued2023-11-29
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/3405
dc.description.abstractBeton memiliki banyak kelebihan antara lain mudah dibentuk serta memiliki nilai kuat tekan yang sangat tinggi menjadikan beton sebagai komponen bangunan yang paling banyak dipakai masyarakat luas. Dibalik banyak keunggulan beton tentu saja ada kelemahannya salah satunya beton mempunyai berat sendiri yang sangat besar hal ini dipengaruhi oleh agregat yang memiliki persentase hingga 70% dari total volume beton. kelemahan-kelemahan beton ini perlu dikurangi salah satunya yaitu menggunakan agregat ringan sebagai pengganti agregat normal. Adapun agregat ringan yang dimaksud banyak didapat dari alam dan juga bisa dibuat sendiri tetapi. Akan tetapi agregat buatan memiliki harga yang cukup tinggi sedangkan yang berasal dari alam bisa didapat dari hasil aktivitas vulkanik seperti batu apung dan scoria. Biasanya banyak penelitian dilakukan dengan menggunakan bahan tambahan yang bisa didapat dengan mudah seperti bahan bahan bekas seperti styrofoam dan fly ash. Metodologi eksperimental digunakan dalam penelitian ini. Sebanyak 24 benda uji digunakan dalam desain penelitian, meliputi 16 silinder untuk pengujian kuat tekan dan tarik serta 8 benda uji balok untuk uji kuat lentur, masing-masing dengan variasi empat persen. Styrofoam dan fly ash digunakan sebagai pengganti semen, dan bahannya berasal dari wilayah Kodi di barat daya Sumba. Hasil Pengujian Uji Kuat Tekan Beton Ringan Struktural terhadap agregat dari sumba barat daya dengan bahan tambah fly ash - styrofoam yaitu variasi 0% - 0% = 9.01 MPa, 5% - 0.25% = 7.24 MPa , 10% - 0.5% = 4.28 MPa dan 15% - 0.75% = 0.92 MPa. Hasil pengujian Uji kuat Tarik Belah beton ringan struktural terhadap agregat dari sumba barat daya dengan bahan tambah fly ash - styrofoam yaitu variasi 0% - 0% = 1.06 MPa , 5% - 0.25% = 0.79 MPa, 10% - 0.5% = 0.70 MPa dan 15% - 0.75% = 0.15 MPa. Hasil uji kuat lenturnya balok beton dengan variasi fly ash - styrofoam pada agregat sumba hasilnya adalah nilai PTeori = 2638.32 kg sedangkan nilai PPengujian = 1300, untuk nilai MTeori = 15596.0548 dan nilai MPengujian =124.768. Hasil Lendutan Rata-Rata Balok Beton Ringan Struktural terhadap agregat dari sumba barat daya dengan bahan tambah fly ash - styrofoam yaitu variasi 0% - 0% = 4.32 mm , 5% - 0.25% = 4.10 mm, 10% - 0.5% = 4.60 mm dan 15% - 0.75% = 5.19 mm. Sesuai dengan uji di atas bisa mengetahui bahwasannya beton ringan struktural dengan penggunaan bahan tambahan styrofoam dan fly ash terhadap agregat dari Daerah Kodi, Sumba Barat Daya masih belum layak penggunaannya dalam bangunan struktur gedung, hal ini dikarenakan kekuatan beton yang semakin menurun seiring bertambahnya persentase bahan tambah styrofoam dan fly ash.en_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Teknik Universitas Tribhuwana Tunggadewien_US
dc.subjectStyrofoam, Fly Ash, Variasi Campuran, Kuat Tekan Beton Ringan Struktural, Kuat Tarik Beton Ringan Struktural, Kuat Lentur Beton Ringan Struktural.en_US
dc.titlePengaruh Penambahan Styrofoam dan Fly Ash Pada Sifat Mekanik Beton Ringan Struktural Terhadap Material Dari Daerah Kodi Sumba Barat Dayaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0004067105
dc.identifier.nidnNIDN0709089201
dc.identifier.nimNIM2017520027
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI22201#TEKNIKSIPIL


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [188]
    Skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Teknik Sipil

Show simple item record