Pra Rancangan Pabrik Glukosa Dari Sabut Kelapa Sawit Dengan Metode Hidrolisis Asam Kapasitas 132.000 Ton/Thn Menggunakan Alat Utama Reaktor Hidrolisa
Abstract
Menggunakan reaktor hidrolisis yang diatur pada suhu 135 °C dan 1 atm, glukosa (C6H12O6) diproduksi dengan menggunakan pendukung HCl dan reaksi hidrolisis antara selulosa (C6H10O5) dan air (H2O).
Pilihan yang menguntungkan adalah pabrik produksi glukosa berbasis serat kelapa sawit, yang memiliki batas pengangkutan tahunan maksimum sebesar 132.000 ton dan musim operasi selama 300 minggu. Wilayah garis penciptaannya terletak di wilayah Sei Mangkei, Dekat Bosar Malingas, Sistem Simalungun, Sumatera Utara. Kebutuhan glukosa di Indonesia semakin meningkat karena pesatnya pertumbuhan industri makanan dan farmasi. Baru-baru ini, Indonesia mulai menarik tenaga ahli dari luar untuk membantu mengatasi permasalahan dalam negeri. Glukosa diekstraksi dari sabut kelapa melalui proses hidrolisis yang merusak. Poin kuat dalam penggunaan kemitraan yang merusak hidrolisis mencakup penggunaan dorongan destruktif yang tidak berdaya. Peningkatan jumlah glukosa yang lebih banyak (hingga 90% secara teoritis) diberikan berbeda dengan bahan korosif yang lebih halus, bahkan jika prosesnya melibatkan peningkatan destruktif yang intens untuk hidrolisis. Reaktor hidrolisis berfungsi sebagai instrumen utama, beroperasi pada suhu 135 °C dan 1 Atm. Reaktor hidrolisis dapat menghidrolisis selulosa untuk menghasilkan glukosa. Berikut temuan penilaian keuangan: SDP (Secondary Downward Point): 18,07%, BEP (Basis of Underlying Venture Point): 33,80%, Pay Out Season: 1,04 tahun, ROIBT (Return of Hypothesis): 93%, dan IRR (Kecepatan Pengembalian Dalam Negeri): 18,62%.
Collections
- Skripsi [101]