Perubahan Pola Kerja Jurnalis di Era Digital Dengan Akses Informasi Media Sosial di Jatimtimes.com Dan Tugumalang.Id
Abstract
Perkembangan teknologi informasi era digital mempengaruhi kerja jurnalisme. Mengintegrasikan konten dan data dari platform media sosial ke dalam artikel berita adalah praktik jurnalisme modern yang dipraktikkan di seluruh dunia. Berita jurnalisme yang diadopsi dari media sosial bukan lagi hal yang sulit ditemukan di berbagai portal berita di Indonesia. Dijadikan sumber berita oleh jurnalisme, media sosial juga dikenal sebagai arena bagi penyampaian opini, ujaran kebencian, dan berita bohong (hoax) membuat jurnalis dinilai kurang profesional. Untuk itu, jurnalis tentu akan menjalankan seluruh unsur-unsur kelayakan serta mematuhi segala aturan yang ada di dalam dunia jurnalistik untuk menghindari segala kemungkinan buruk yang terjadi, akibat memanfaatkan media sosial sebagai sumber ide berita.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fenomena jurnalis di era digital dengan menggunakan media sosial sebagai sumber berita publikasi online seperti Tugumalang.id dan Jatimtimes.com. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif dan menggunakan teori gatekeeping dengan mewawancarai empat informan yaitu Pimpinan Redaksi Jatimtimes.com, Redaktur Jatimtimes.com, Pimpinan Redaksi Tugu Malang.id, dan Redaktur Tugu Malang.id.
Hasil dari penelitian menggunakan teori gatekeeping ini, menunjukkan bahwa proses gatekeeping yang terdiri dari ekonomi, pembatasan legal, batas waktu/deadline, etika, kompetisi, nilai berita, dan reaksi terhadap feedback pada media online Jatimtimes.com dan media Online Tugu Malang.id sudah dijalankan. Dari kegiatan jurnalistik yang mereka lakukan yakni menggunakan media sosial dalam mencari ide berita, tidak langsung mereka ambil begitu saja, melainkan dengan melakukan penyeleksian yang dilakukan oleh gatekeeper media mereka tersebut. Media online Jatimtimes.com dan media online Tugumalang.id mempertimbangkan berita yang masuk dari wartawan yang bersumber dari media sosial dengan melihat pertimbangan-pertimbangan yang ada, apakah sudah dijalankan atau tidak. Setelah gatekeeper menyelesaikannya dengan baik, barulah berita tersebut akan diputuskan apakah layak atau tidak untuk disebarkan kepada khalayak.
Collections
- Skripsi [178]