Pembentukan Brand Identity dan Positioning Media Digital Pada Akun Instagram @Klodjendjaja
Abstract
Kedai Kopi Klodjen Djaja tahun 1956 menciptakan suasana nostalgia yang khas era Malang tempo dulu, terutama karena lokasinya yang berdekatan dengan pasar tradisional Klojen. Dengan mempertahankan desain toko kuno yang autentik, tempat ini mengundang semua kalangan pelanggan, terutama dari golongan kelas menengah ke bawah. Karena lokasinya yang cukup berdekatan dengan pasar tradisional membuatnya ramai dikunjungi pedagang, tukang ojek, tukang becak dan pembeli pasar, Penelitian bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan media sosial Instagram akun @klodjendjaja dalam aspek Brand Identity dan Brand Positioning. Penelitian dilakukan melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi di Warung Kopi Klodjen Djaja 1956 dengan manfaat bagi mahasiswa, instansi terkait, dan universitas. Penelitian berfokus pada Branding dengan elemen Brand Identity (kisah, nama, logo, slogan, kisah sejarah) dan Brand Positioning (fitur, manfaat, penyelesaian masalah, persaingan, reputasi perusahaan, target pengguna, tujuan). Sumber data melibatkan data primer dan sekunder. Unit analisis/informasi ditentukan secara purposive sampling. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber data, triangulasi metode dan triangulasi teori. Analisis data dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Warung Kopi Klodjen Djaja 1956, memadukan nuansa kuno Malang dengan konsep terbuka untuk semua kalangan, terutama kalangan menengah ke bawah. Penelitian memfokuskan pada branding media sosial Instagram akun @klodjendjaja, mengeksplorasi Brand Identity dan Brand Positioning. Identitas merek berawal dari nama lama "Klodjen Djaja," terinspirasi oleh lokasi dan berdiri sejak 1955. Logo dan tagline tahun 80-an dan 60-an menciptakan nuansa vintage. Media sosial, terutama Instagram, digunakan untuk memperkenalkan warung kopi dan menangani keluhan. Warung kopi klodjen djaja 1956 melihat persaingan sebagai pembelajaran dan bangga sebagai pelopor nostalgia. Target pengguna tidak dibatasi usia, dengan partisipasi dalam komunitas "Sepeda Ontel Kuno" dan konsep bagi-bagi kopi gratis pada perayaan Hari Kopi Nasional untuk meningkatkan popularitas melalui media.
Collections
- Skripsi [178]