Hubungan Kemampuan Keseimbangan Kehidupan Kerja Orang Tua terhadap Kecanduan Game Online Pada Anak di SDN Landungsari X Kecamatan Dau Malang
Abstract
Game online adalah aspek menonjol dari internet yang mendapat perhatian besar dan menikmati popularitas luar biasa. Perlu dicatat bahwa permainan ini berpotensi menimbulkan kecenderungan kecanduan yang cukup besar. Individu yang memperoleh kesenangan dari terlibat dalam aktivitas game online biasa disebut sebagai gamer (Rini, 2011).
Saat memulai penyelidikan eksplorasi pertama di SDN Landungsari Banyaknya siswa yang prestasi akademisnya berada di bawah standar yang ditetapkan dapat dikaitkan dengan pengaruh game online yang mereka mainkan. Mengingat meluasnya daya tarik game online di kalangan anak-anak, ditambah dengan Kehadiran warung internet yang dekat dengan sekolah menjadi tantangan bagi siswa untuk kembali ke rumah sepulang sekolah dengan efisien. Silakan pertimbangkan untuk kembali ke tempat tinggal Anda, tetapi mungkin Anda mungkin mengunjungi kafe internet semata-mata untuk tujuan bermain game online.
Memberi label pada seseorang sebagai kecanduan memang merupakan persoalan yang rumit. Kendati demikian, ada dua faktor yang bisa dijadikan tolak ukur, yakni ketergantungan terhadap zat. Ada dua indikator utama kecanduan, khususnya ketergantungan dan penarikan diri (Yee, 2013).
Populasi penelitian meliputi seluruh subjek penelitian atau hal-hal yang diteliti, seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2017). Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari seluruh siswa kelas 4, 5, dan 6 SDN Landungsari. Jumlah partisipan sebanyak 105 orang.
Temuan penelitian ini menunjukkan nilai Pvalue sebesar 0,000 < 0,05 yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kemampuan orang tua dalam menjaga keseimbangan kehidupan kerja dan terjadinya kecanduan game online pada anak. Temuan penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua yang memiliki anak memiliki keterampilan yang patut dipuji dalam mengelola keseimbangan kehidupan kerja dan kehidupan mereka secara efektif. Secara khusus, 36 orang, yang mencakup 70,6% sampel, termasuk dalam kategori ini.
Kemampuan orang tua untuk mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dipengaruhi oleh empat faktor utama. Faktor-faktor tersebut meliputi aspek individu seperti kepribadian, kesejahteraan, dan kecerdasan emosional. Selain itu, faktor organisasi seperti pengaturan kerja, dukungan organisasi, stres kerja, konflik peran, dan teknologi juga berperan. Selain itu, faktor lingkungan seperti pengaturan penitipan anak dan dukungan keluarga juga berpengaruh. Terakhir, faktor-faktor lain seperti usia, jenis kelamin, status perkawinan, pengalaman, tingkat karyawan, dan jenis pekerjaan juga berkontribusi terhadap keseimbangan ini.
Collections
- Skripsi [422]