Hingga saat ini, orang dewasa di negara berkembang masih melaporkan pneumonia sebagai kondisi medis yang serius. Penelitian ini mengantisipasi asuhan keperawatan pada pasien pneumonia yang tidak dapat istirahat di IGD Crisis Center Bangil Rezim Pasuruan. Di trauma center Klinik Medis Bangil Rezim Pasuruan, pendekatan penelitian kontekstual dengan teknik iluminasi subyektif dan kuantitatif digunakan untuk mempelajari pasien pneumonia dengan permasalahan pernafasan tidak efektif. Riwayat emosi kedua pasien ditemukan sangat mirip, dengan pneumonia menjadi kejadian umum bagi mereka berdua, berdasarkan kesimpulan yang diambil dari tinjauan tersebut. Mengenai skenario sebelumnya, dimana kedua pasien merasa lelah, tidak ada perbedaan dalam informasi jujur yang diberikan oleh kedua pasien. Setelah kasus kedua pasien tersebut, dewan menemukan bahwa salah satu pasien melaporkan merasa kehabisan napas. Sulit untuk mengeluarkan lendir, kata pasien. Terjadi penumpukan sputum berlebih pada jalur penerbangan. Suara mengi ekstra terdeteksi. Setelah dilakukan aktivitas keperawatan berikutnya, pasien tidak mengalami perkembangan dan selalu mengeluh sesak napas, oleh karena itu pengkajian yang dilakukan selama 3 jam sesuai hipotesis menunjukkan bahwa masalah belum teratasi. Gagasan untuk menyelesaikan asuhan keperawatan dengan menggunakan metode pendekatan keluarga untuk memberikan pendidikan dan bekerja pada layanan yang unggul dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan kasus ketidakmampuan bernapas.