Retribusi, pada umumnya, merupakan cara yang besar bagi negara untuk mendapatkan bayaran. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui dan menggambarkan pengakuan pendapatan retribusi tanah dan konstruksi sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan sepanjang tahun 2020–2022. Para spesialis menggunakan jenis analisis subjektif yang disebut "pemeriksaan", yang terutama didasarkan pada sudut pandang sumber informasi, bukan pendapat para ilmuwan. Selain itu, penggunaan teknik subjektif juga dibenarkan karena informasi yang diperoleh dari informasi tersebut berasal dari sumber atau saksi yang dapat dipercaya dan dapat dipercaya serta diungkapkan dalam kata-kata dan dokumen yang telah disiapkan. Penelusuran Pendapatan Belanja Tanah dan Bangunan Kota Malang yang Tak Pernah Mencapai Tujuan. Pengakuan Secara umum, selama tiga tahun terakhir (2020–2022), Penerimaan Bea Bumi dan Bangunan di Kota Malang belum mampu mencapai target yang ditetapkan Pemerintah Daerah Malang. Dengan target 59.000.000.000,00 dan viabilitas 99,12%, pengakuan pada tahun pertama atau 2020 mencapai 58.481.713.267,00. Pengakuan penerimaan PBB juga gagal mencapai angka yang telah ditetapkan pada tahun berikutnya. Belum tersedia pilihan untuk mencapai tujuan yang diinginkan pada Pengakuan Pendapatan Daerah Kota Malang Tahun 2020–2022. Rata-rata tingkat keberhasilan pertemuan tersebut kini mencapai 97,17%. Biaya lokal para eksekutif mencapai target sebesar 99,12% pada tahun 2020, 97,17% pada tahun 2021, dan 91,46% pada tahun 2022 dari hasil tahunan.