dc.contributor.author | Adhar, M | |
dc.contributor.author | Metrikayanto, WD | |
dc.contributor.author | Ardiyani, VM | |
dc.date.accessioned | 2024-05-03T05:12:47Z | |
dc.date.available | 2024-05-03T05:12:47Z | |
dc.date.issued | 2024-04-29 | |
dc.identifier.uri | https://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/3629 | |
dc.description.abstract | Chronic Kidney Disease (CKD), biasa disebut penyakit ginjal kronis, adalah sekelompok proses fisiologis yang disebabkan oleh beberapa penyakit yang mengakibatkan kerusakan ginjal secara perlahan dan tidak dapat diperbaiki. Kondisi ini menghambat kapasitas tubuh dalam mengontrol metabolisme dan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit. Akibatnya mempengaruhi beberapa sistem tubuh, seperti fungsi sistem pernafasan sehingga menyebabkan terganggunya pertukaran gas. Tujuan dari upaya ilmiah baru-baru ini adalah untuk memberikan pemahaman komprehensif tentang cara efisien mengatasi masalah pertukaran gas pada pasien Penyakit Ginjal Kronis (CKD) yang dirawat di Unit Perawatan Intensif (ICU) RSUD Bangil Pasuruan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan teknik studi kasus. Penelitian ini melibatkan total tiga orang yang sedang menjalani perawatan di Intensive Care Unit (ICU) RSUD Bangil. Orang-orang ini telah didiagnosis menderita Penyakit Ginjal Kronis (CKD). Permasalahan yang diangkat dalam hal ini adalah permasalahan pertukaran gas yang berhubungan dengan tantangan dalam proses pernafasan dan pernafasan gas di dalam tubuh. Gangguan ini ditandai dengan gejala seperti kesulitan bernapas (disebut dispnea), peningkatan atau penurunan kadar CO2 dalam darah (PCO2), penurunan kadar oksigen dalam darah (PO2), denyut nadi cepat (takikardia), fluktuasi pH arteri dan suara pernapasan yang tidak normal. Biasanya, kulit akan berubah warna menjadi biru (dikenal sebagai sianosis) dan pernapasan difasilitasi dengan selang. Perawatan umum yang sering dilakukan antara lain memantau pernapasan pasien secara ketat dan mengatur keseimbangan kadar asam dan basa. Proses ini dilakukan selama tiga hari, di mana pernapasan pasien diamati dengan cermat dan tindakan dilakukan untuk mengatur keseimbangan asam-basa mereka. Setelah itu, evaluasi dilakukan untuk membantu mengatasi masalah ketidakteraturan pertukaran gas yang terkait dengan sirkulasi ventilasi-perfusi sampai tingkat tertentu pada pasien 1 dan 2. Sayangnya, masalah kebocoran tidak dapat diatasi pada pasien 3, karena pasien meninggal pada hari kedua setelah perawatan. Kami sangat mendesak agar para peneliti di masa depan mempertimbangkan hasil penelitian ini sebagai sumber daya yang berguna untuk upaya penelitian mereka sendiri. Perawat bangsal didorong untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien Penyakit Ginjal Kronis (CKD). | en_US |
dc.description.sponsorship | Yayasan Bina Patria Nusantara | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi | en_US |
dc.subject | Chronic Kidney Disease, CKD, Gangguan Pertukaran Gas, ICU | en_US |
dc.title | Asuhan Keperawatan pada Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) dengan Masalah Keperawatan Gangguan Pertukaran Gas di Ruang ICU RSUD Bangil, Pasuruan | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nidn | NIDN0731128804 | |
dc.identifier.nidn | NIDN0726028702 | |
dc.identifier.nim | NIM2022611024 | |
dc.identifier.kodeprodi | KODEPRODI14901#PROFESINERS | |