Asuhan Keperawatan pada Pasien Cidera Otak Berat Post Op Craniotomy dengan Masalah Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif di Ruang ICU RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan
Abstract
Cedera otak berat disebabkan oleh benturan keras pada kepala, menyebabkan penurunan kesadaran. Jika GCS kurang dari 8, ini dianggap sebagai cedera otak berat. Penurunan kesadaran dan pendarahan otak dapat menghambat fungsi jalan napas, memerlukan operasi trakeostomi dengan bantuan ventilator untuk menjaga jalan napas tetap terbuka. Tujuan dalam penelitian ini untuk memberikan Asuhan Keperawatan Dengan Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Pada Pasien Cedera Otak Berat Post Op Craniotomy Di Ruang ICU RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus untuk mengeksplorasi asuhan keperawatan pada pasien dengan cedera otak berat pasca operasi craniotomi di ruang ICU RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan pada April 2023. Metode pengumpulan data meliputi wawancara dan observasi fisik. Instrumen penelitian berupa format pengkajian asuhan keperawatan. Fokus penelitian adalah tindakan prioritas dalam menangani masalah respirasi dan obstruksi jalan napas. Hasil penelitian ini menunjukkan dari tiga kasus cedera otak berat, teridentifikasi masalah bersihan jalan napas tidak efektif karena gangguan kesadaran pasca operasi craniotomi. Satu pasien menunjukkan peningkatan kesadaran sehingga ventilator dilepas, sedangkan pada dua pasien lainnya, kondisi tetap stabil dengan intervensi berlanjut.
Collections
- Skripsi [103]