Jika ASI tidak diberikan secara eksklusif, hal ini dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh anak yang lemah dan menyebabkan penyakit seperti pneumonia. Tujuan penelitian di Pujon Wellbeing Center Malang Raya ini adalah untuk memastikan apakah bayi yang diberi ASI eksklusif memiliki prevalensi pneumonia lebih besar. Teknik cross-sectional digunakan oleh sistem eksplorasi. Investigasi ini memiliki jumlah sampel sebanyak 50 ibu yang juga memiliki bayi, serta populasi pemeriksaan sebanyak 50 ibu yang memiliki anak kecil. Untuk penilaian ini, kami mengumpulkan ujian yang memerlukan teknik evaluasi ekstensif. Dalam tinjauan ini, praktik menyusui spesifik merupakan variabel independen, sedangkan risiko pneumonia merupakan variabel dependen. Selain lembar wawasan untuk melacak prevalensi pneumonia, perangkat yang digunakan memberikan gambaran yang sangat baik untuk menyusui tertentu yang telah menjalani pengujian ekstensif untuk memastikan keakuratan dan keandalannya. Tes kehati-hatian Fisher digunakan untuk pemeriksaan informasi. Berdasarkan temuan penelitian, sebagian besar ibu (58,0%) yang memiliki bayi di Pujon Wellbeing Centre, Rezim Malang, memutuskan untuk memberikan ASI berkualitas kepada anaknya. Sebagian besar anak kecil (90,0%) di Puskesmas Pujon Rezim Malang tidak menderita pneumonia pada masa awal hidupnya. Analisis menyeluruh menunjukkan nilai p signifikan sebesar 0,010 dan rasio odds (OR) sebesar 1,313. Pengujian tambahan mungkin dilakukan untuk menyelidiki faktor dan indikator yang berkontribusi terhadap perkembangan pneumonia pada anak kecil.