dc.description.abstract | Output utama pabrik ini adalah asam lemak yang terbuat dari minyak sawit mentah (CPO). Tidak larut dalam air, asam lemak adalah senyawa organik berwarna putih yang larut dalam eter dan pelarut organik. Asam lemak merupakan rantai hidrokarbon dengan 14–22 atom karbon yang tidak bercabang dan memiliki rumus kimia RCOOH. Selanjutnya, gliserol merupakan produk sampingan dari proses pertama di decanter. Propanotriol 1, 2, dan 3 adalah tiga hidroksil yang ditemukan dalam gliserol, gula alkohol yang manis. Asam lemak dapat digunakan sebagai bahan baku beberapa produk seperti obat-obatan, makanan, pelumas, industri, plasticizers, dan perawatan pertanian. Pabrik asam didirikan di Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Pabrik ini menggunakan metode continuous fat splitting dengan pertimbangan lama waktu dan derajat konversi yang mencapai 99%. Untuk memproduksi asam lemak dari CPO ada tiga tahapan yaitu pertama, tahap persiapan bahan baku. Pada tahun ini CPO disimpan pada tangki dengan suhu 32 C, selain itu air sebagai bahan penunjang juga dipersiapkan pada tangki penampungan dengan suhu yang sama 32 C sebelum kedua bahan tersebut masing-masing dipanaskan di dalam heater hingga suhu 90 C lalu dialirkan ke reaktor CSTR. Kedua adalah tahap pembentukan produk, pada tahap ini terjadi pencampur dan reaksi antara CPO (trigliserida) dan air dengan diberikan suhu 260 C dan tekanan 55 bar yang akan menghasilkan gliserol dan asam lemak. Ketiga, tahap pemurnian produk, dalam tahap ini terjadi proses pemisahan gliserol pada alat decanter, dan terjadi pemisahan sisa trigliserida di dalam alat centrifuge sehingga produk yang diproses berikutnya adalah asam lemak yang masih mengandung air. Asam lemak kemudian dimurnikan di dalam evaporator dengan cara menguapkan air pada suhu 150C. Setelah itu asam lemak yang sudah dimurnikan akan didinginkan menggunakan cooler sampai mencapai suhu 90 C dan dialirkan ke dalam tangki penampungan produk untuk disimpan. Dalam tahapan pembentukan produk asam lemak berbahan baku CPO, reaksi kimia hanya terjadi satu kali di dalam reaktor saja, selanjutnya adalah pemisahan secara mekanis. Berdasarkan temuan studi ekonomi, terdapat kelayakan ekonomi yang cukup besar untuk proposal pembangunan pabrik asam lemak dengan menggunakan CPO. Break Even Point (BEP) mencapai 42%, Pay Out Time (POT) hanya 2,2 tahun, Return on Investment (ROI) sebesar 38,7% (sebelum pajak) dan 41,5% (setelah pajak), serta Internal Level Rate of Return (IRR) mencapai 17,18%. | en_US |