Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Kekerasan Dirumah Pada Anak Usia Sekolah Di SDN 01 Tajinan
Abstract
Pola asuh adalah yang dipilih merupakan cara mendidik anak. Pola asuh terdidri dari tiga yakni otoriter, demokrasi dan permisif. Namun pola asuh otoriter cenderung membentuk anak tertekan dikarenakan bertentangan dengan keinginan dari anak serta cara mendidik orang tua cenderung dengan keras sehingga anak akan merasa tidak tidak berdaya. Kekerasan pada anak yang terjadi di rumah biasanya membawa dampak pada sikap anak yang tidak seperti biasanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan kejadian kekerasan di rumah pada anak usia sekolah di SDN 01 Tajinan. Desain dalam penelitian ini yaitu korelatif. Populasi penelitian ini yaitu seluruh anak usia sekolah kelas 2-6 di SDN 01 Tajinan sebanyak 123 orang, dan anak usia sekolah kelas 2-6 di SDN 01 Tajinan sebanyak 94 orang dengan kriteria inklusi bersedia menjadi responden, berusia 6-12 tahun, dan tinggal bersama orang tua dengan cara pengambilan sampel simple random sampling. Analisis data dengan uji Chi Square ( p < 0,05). Hasil penelitian didapatkan H1 diterima, berarti ada hubungan pola asuh orang tua dengan kejadian kekerasan di rumah pada anak usia sekolah di SDN 01 Tajinan. Hasil tabulasi silang didapatkan dari 66 responden (70,2%) yang memiliki memiliki pola asuh otoriter mengalami kekerasan terhadap anak sering sebanyak 52 (55,3%), dan selalu sebanyak 14 (14,9%).
Collections
- Skripsi [422]