dc.contributor.author | Gire, Sartini | |
dc.contributor.author | Pandulu, GD | |
dc.contributor.author | Arifianto, AK | |
dc.date.accessioned | 2021-02-03T03:29:44Z | |
dc.date.available | 2021-02-03T03:29:44Z | |
dc.date.issued | 2020-11-29 | |
dc.identifier.uri | https://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/385 | |
dc.description.abstract | Kota Batu merupakan Kota yang memiliki keindahan alam yang dijadikan kawasan wisata. Peminat wisata yang datang ke wisata Kota Batu tidak hanya dari penduduk lokal saja, namun banyak pengunjung yang datang dari luar kota seperti Kota Malang dan Kota Surabaya bahkan dari kota lain dan luar pulau Jawa. Dengan berkembangnya sektor wisata di Kota Batu menimbulkan permasalahan lalu lintas. Salah satu persimpangan yang mengalami permasalah lalu lintas adalah Simpang Pendem yang memiliki kepadatan volume lalu lintas yang sangat tinggi, dimana simpang pendem merupakan akses jalan utama yang menghubungkan Kota Batu dengan Kota Malang dan Kota Surabaya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik simpang, mengetahui bagaimana tingkat pelayanan simpang serta menentukan alternatif untuk mengatasi permasalahan yang ada pada Simpang Tiga Tak Bersinyal Desa Pendem Kota Batu. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan berupa data volume lalu lintas yang dilakukan selama 14 hari (2 minggu) mulai pada pukul 06.00 – 22.00 WIB serta melakukan pengecekan lokasi dan mengukur geometri persimpangan dengan cara manual atau mengukur langsung pada persimpangan. Data sekunder berupa data yang diperoleh dari instansi terkait berupa data jumlah penduduk Kota Batu dan pertumbuhan kendaraan bermotor dari tahun 2017 – 2018. Dengan demikian diketahui volume jam puncak pada minggu ke – 1 sebesar 50124,5 smp/jam dan di minggu ke – 2 sebesar 102241,4 smp/jam, kapasitas sebesar 3252,582 smp/jam, derajat kejenuhan sebesar 2,51 smpe/jam. Sesuai dengan MKJI 1997, persimpang pendem memiliki tingkat pelayanan F (sangat – sangat rendah) serta pada ruas Jl. Dr. Moh. Hatta mempunyai kelandaian rata – rata 6,1% sehingga ruas Jl. Dr. Moh. Hatta termasuk dalam klasifikasi Bukit karena kelandaian jalannya >3%. Dari hasil analisa terkait permasalahan yang terjadi pada Simpang Pendem maka alternatif yang dapat dilakukan adalah pemasangan rambu – rambu lalu lintas, dan mengatur kembali geometri persimpangan. | en_US |
dc.description.sponsorship | Yayasan Bina Patria Nusantara | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Fakultas Teknik Universitas Tribhuwana Tunggadewi | en_US |
dc.subject | Volume, Kapasitas, Tingkat Pelayanan. | en_US |
dc.title | Evaluasi Tingkat Pelayanan Simpang TigaTak Bersinyal pada Persimpangan Pendem (Jl. Raya Dadaprejo - Jl. Dr. Moh. Hatta - Jl. Ir. Soekarno) Kota Batu | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nidn | NIDN0722058002 | |
dc.identifier.nidn | NIDN0012117601 | |
dc.identifier.nim | NIM2015520059 | |
dc.identifier.kodeprodi | KODEPRODI22201#TEKNIKSIPIL | |