Kebiasaan merokok di antara mahasiswa di Indonesia sedang meningkat, dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk pengaruh dari fungsi afektif keluarga. Fungsi afektif keluarga berperan sebagai dasar kekuatan internal dalam keluarga. Keluarga yang menjalankan fungsi afektif dengan baik memiliki potensi lebih besar untuk mengurangi perilaku menyimpang di kalangan remaja dibandingkan dengan keluarga yang kurang menjalankan fungsi afektif. Tujuan utama dari penelitian untuk menentukan kaitan antara fungsi emosional keluarga dan kebiasaan merokok pada anggota Ikatan Pelajar Mahasiswa Papua (IPMAPA) di Asrama Tlogomas, Kota Malang. Penelitian ini mengadopsi desain cross-sectional dengan populasi terdiri dari 50 mahasiswa IPMAPA. Sebanyak 44 orang mahasiswa dipilih dengan metode acak menggunakan teknik simple random sampling. Proses pemilihan ini memastikan setiap mahasiswa tentu memiliki peluang yang untuk menjadi responden dalam penelitian. Pendekatan ini bertujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif dan mengurangi bias dalam penelitian. Data terkumpul melalui penggunaan kuesioner dan selanjutnya analisis dilakukan dengan menggunakan uji Fisher exact. Hasil penelitian tersebut telah menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa IPMAPA di Asrama Tlogomas Kota Malang memiliki fungsi afektif keluarga yang cukup baik (90,9%), dan sebagian besar memiliki perilaku merokok yang sedang (63,6%). Terdapat keterkaitan antara fungsi emosional keluarga dan kebiasaan merokok pada mahasiswa IPMAPA di Asrama Tlogomas Kota Malang (P-value: 0,038, OR = 6). Peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengumpulkan data tentang fungsi afektif keluarga secara langsung.