Analisis Kemacetan Pada Simpang Tiga Tak Bersinyal ( Studi kasus Jalan. Joyo Suryo - Joyo Utomo - Joyosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang )
Abstract
Jenis simpang yang paling banyak dijumpai di kota-kota adalah simpang tak bersinyal, seperti Jl. Joyo - Suryo - Joyo Utomo - Joyo Sari. Salah satu contoh simpang tak bersinyal adalah Kota Malang. Dua masalah transportasi yang umum terjadi adalah kemacetan lalu lintas dan keterlambatan waktu tempuh. Masalah-masalah ini umum terjadi di seluruh Indonesia, termasuk Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, yang berfungsi sebagai jalur utama kendaraan bermotor menuju Kota Batu dan jalur menuju pusat kota serta organisasi dan kegiatan masyarakat lainnya. Simpang tak bersinyal ini mengalami banyak kemacetan lalu lintas, yang terkadang menyebabkan kemacetan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi Jl. Joyo Suryo - Joyo Utomo - Joyo Sari, simpang tak bersinyal, dalam hal kinerja, kondisi eksisting, dan ruang untuk perbaikan. Pendekatan studi menggunakan PKJI (2014). Persimpangan tersebut dianggap jenuh menurut kesimpulan studi, dengan skor derajat kejenuhan (DJ) sebesar 1,04. Terdapat penundaan lalu lintas selama 17,60 detik per detik dan penundaan geometrik selama 4 detik per detik di persimpangan ini. Kemungkinan terjadinya persimpangan tersebut berkisar antara 43,51% hingga 86,44%, yang menjadikannya persimpangan dengan tingkat layanan kategori F. Peningkatan layanan persimpangan sebagian besar melibatkan peningkatan lebar pendekatan rata-rata dan penerapan larangan berhenti untuk mengurangi hambatan samping. Temuan komputasi memungkinkan pemilihan alternatif kedua, yang memerlukan penyediaan APILL dengan Dj pada lengan C sebesar 0,63 dan modifikasi geometrik pada rute.
Collections
- Skripsi [190]