Dukungan Kampung Keluarga Berencana (KB) Dalam Pengembangan Kualitas Hidup Masyarakat (Studi Pada Desa Torongrejo Kecamatan Junrejo Kota Batu)
Abstract
Permasalahan kependudukan yang mengacu kepada kualitas hidup masyarakat dapat berpengaruh terhadap generasi berikutnya, upaya dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat telah dilaksanakan salah satunya ialah melalui program kampung Keluarga Berencana. Kampung keluarga berencana merupakan satuan wilayah setingkat Dusun atau yang setara dengan ketentuan tersendiri, yang dimana program tersebut memiliki keterpaduan dengan program kependudukan yang berjalan secara sistemik dan sistematis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dukungan kampung Keluarga Berencana dalam pengembangan kualitas hidup masyarakat dan untuk mengetahui faktor pendukung serta penghambat program kampung keluarga berencana dalam pengembangan kualitas hidup masyarakat. Pengembangan masyarakat menurut pendapat Zubaedi (2013:5), ialah merupakan suatu upaya atau cara agar individu dapat meningkatkan kualitas hidupnya serta memiliki pola fikir kreatif yang dapat mempengaruhi setiap proses kehidupannya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan empat bentuk dukungan yang pertama ialah dukungan sarana dan prasarana, dukungan tenaga, dukungan pembiayaan dan sebagai lembaga pendukung. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan teknik penentuan informan menggunakan snowball sampling. Instrumen penelitian ialah peneliti sendiri, peneliti yang turun langsung kelapangan mengumpulkan data, menganalisis data, menyeleksi hingga menarik kesimpulan. Data dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan sekunder, data yang didapatkan kemudian diuji kreadibilitas menggunakan triangulasi teknik, seperti halnya data yang diperoleh dari hasil wawancara yang kemudian akan dicek melalui observasi dan juga dokumentasi agar hasilnya lebih akurat. Hasil dari penelitian tersebut menjelaskan bahwa dukungan yang diberikan kampung keluarga berencana dalam upaya pengembangan kualitas hidup masyarakat. Dapat dilihat melalui empat bentuk dukungan yang, Pertama : Dukungan Sarana dan Prasarana, dalam pelaksanaan program beberapa sarana yang disediakan kampung keluarga berencana ialah alat kontrasepsi gratis bagi masyarakat Desa Torongrejo, mobil Dinas yang juga digunakan untuk keperluan mengantarkan pasien, akseptor maupun untuk pelaksanaan kegiatan urgent lainya, dan yang terakhir ialah dengan dibentuknya program GenRe (Generasi Berencana) yang diwadahi dalam pendidikan nonformal, program GenRe tersebut memiliki dua pendekatan yang pertama yaitu pendekatan kepada remaja, pendekatan ini diberikan melalui kegiatan Generasi Remaja (GenRe), yang diwadahi dalam Pusat Informasi Konseling Remaja (PIKR) kegiatan tersebut mencakup tentang Pendewasaan Usia Pernikahan (PUP), Triad Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) agar menghindari Sex Pra Nikah, Napza dan Menikah dini. Pendekatan yang kedua yaitu pendekatan kepada keluarga yang memiliki anak usia remaja. Pendekatan tersebut diberikan melalui KIE (Komunikasi, Informasi Dan Edukasi), untuk mengetahui bagaimana cara memberikan pola asuh anak pada usia remaja, dengan rasa ingin tahu tentang banyak hal. Kedua : Dukungan Pembiayaan yang diberikan kampung keluarga berencana ialah berasal dari DAK (Dana Alokai Khusus), BIO KB (Biaya Oprasional KB), APBD (Anggaran Pendapatan Daerah). Pembiayaan tersebut digunakan untuk pelaksanaan program kampung keluarga berencana seperti keperluan penyuluhan dan pembinaan. Ketiga : Dukungan Tenaga, dukungan tenaga disalurkan dari Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), Kader dan Kelompok Kegiatan (POKTAN), dukungan tenaga tersebut merupakan wujud dari edukasi dan pembinaan yang menyangkut edukasi kesehatan, penyuluhan-penyuluhan mengenai program keluarga berencana maupun kegiatan lainnya yang berhubungan dengan program kampung keluarga berencana seperti, Posyandu dan Tribina keluarga. Sementara kelompok kegiatan dibuat untuk kelompok masyarakat yang turut serta dalam pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan ekonomi produktif keluarga agar tingkat produktifasnya dapat meningkat seperti pelaksanaan UPPKS. Keempat : sebagai Lembaga Pendukung, lembaga yang turut dan mengkoordianasi program kampung keluarga berencana ialah BKKBD, dan BKKBDes. Dalam pelaksanaan Program Kampung Keluarga Berencana didukung oleh Pertama, UU No. 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Kelompok kerja K2IP2 dan bantuan anggaran untuk pelaksanaannya yaitu dari Dana Alokai Khusus (DAK), Biaya Oprasional KB (BIO KB), APBD. Sedangkan faktor penghambatnya ialah kurangnya tenaga penyuluh lapangan keluarga berencana. Lemahnya koordinasi antar lintas sektor terkait. Masyarakat masih kurang memahami program kampung keluarga berencana.
Collections
- Skripsi [638]