Analisis Tingkat Kesehatan Bank dengan Menggunakan Metode Camel pada Bank BUMN yang Terdaftar di BEI (Periode 2018-2022)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan bank BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan metode CAMEL. Analisis deskriptif kuantitatif digunakan dalam penelitian ini untuk menggambarkan penilaian tingkat kesehatan bank dengan metode CAMEL. Berdasarkan hasil penelitian, keempat bank BUMN di Indonesia memiliki tingkat kesehatan yang bervariasi dari tahun ke tahun. Bank BRI mampu mempertahankan predikat Sehat dengan rasio di atas 80% selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2020 nilai variabel tersebut sebesar 92,42%, tahun 2021 sebesar 93,68%, dan tahun 2022 sebesar 94,98%. Selain itu, Bank BNI mempertahankan predikat "Sehat" dengan nilai rasio di atas 80% selama lima tahun berturut-turut, dengan nilai sebagai berikut: 93,2% pada tahun 2018, 92,76% pada tahun 2019, 82,21% pada tahun 2020, 90,21% pada tahun 2021, dan 91,01% pada tahun 2022. Selanjutnya, Bank BTN mengalami fluktuasi. Pada tahun 2019 diprediksi "Cukup Sehat", namun pada tahun 2018, 2020, 2021, dan 2022 diprediksi "Sehat". Rasio tersebut akan mencapai puncaknya pada tahun 2022, atau sekitar 94,95%. Bank Mandiri dinilai "Sehat" karena mampu meningkatkan rasionya hingga lebih dari 80% dalam waktu empat tahun sejak dibuka. Pada tahun 2020, persentasenya sebesar 94,03%; pada tahun 2021 sebesar 94,91%; dan pada tahun 2022 sebesar 95%. Pada tahun 2018, rasionya berada pada kisaran 94,06%. Bank-bank tersebut menunjukkan kinerja karyawan yang sangat baik dalam hal pengelolaan portofolio, kualitas aset, penyaluran kredit, profitabilitas, dan likuiditas, dengan rata-rata rasio "sehat" di atas 80%.
Collections
- Skripsi [752]