Asuhan Keperawatan pada Pasien Pneumonia dengan Masalah Keperawatan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif di Ruang HCU-Teratai RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan
Abstract
Pneumonia merupakan kondisi peradangan yang terjadi di jaringan paru-paru, yang diakibatkan oleh beragam mikroorganisme seperti bakteri, mikrobakteri, virus, dan juga jamur.Penyakit ini melibatkan inflamasi pada peradangan pada jaringan paru-paru yang ditandai dengan konsolidasi serta pengisian eksudat pada rongga alveoli, yang bisa diakibatkan oleh bakteri, virus, jamur, bahkan benda asing. Salah satu tantangan umum yang dihadapi pasien dengan pneumonia adalah ketidakefektifan dalam membersihkan jalan napas. Tujuan dari Studi kasus ini adalah untuk menggali lebih dalam tentang praktik keperawatan bagi pasien pneumonia yang mengalami masalah dalam pembersihan di jalan napas yang tidak efektif di Ruang HCU-Teratai RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan. Metode yang diterapkan adalah studi kasus, dengan metode pengumpulan data mencakup wawancara dan observasi. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa ketiga klien memiliki diagnosis keperawatan yang serupa, yaitu tidak efektifnya pembersihan jalan napas yang terkait dengan adanya sumbatan pada jalan napas, yang ditandai dengan penumpukan sekreta yang berlebihan. Hasil pada ketiga klien ini pada hari ketiga, masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas belum juga terselesaikan secara penuh dapat terlihat pada Pasien 1 masih terdengar suara ronchi saat di auskultasi, Dypnea(+)dan produksi secret belum berkurang + 10-12cc berwarna coklat kental, TD 135/82 MmHg, RR 30x/m, Spo2 100%. akral hangat, CRT < 2 detik, sehingga masih melanjutkan intervensi dan mengosultasikan ke dokter untuk rencana selanjutnya. Pasien 2, terdengar suara napas tambahan ronchi , produksi sputum +10cc berwarna bening, TD 98/86 mmHg, RR 19 x/m, Spo2 99%, akral dingin, CRT >2 detik. Sehingga masih melanjutkan intervensi dan mengosultasikan ke dokter untuk rencana selanjutnya dengan melihat kondisi pasien. Pasien 3 produksi sputum + 10 cc warna sputum coklat kental, terdengar suara ronchi (+) , Pola napas dyspnea(+), 149/88 mmHg, RR 22x/m, Spo2 98 % akral dingin, CRT >2 detik. Sehingga masih melanjutkan intervensi dan mengosultasikan ke dokter untuk rencana selanjutnya dengan melihat kondisi pasien.Saran dari peneliti untuk pasien dan keluarga pasien diharapkan untuk selalu mematuhi mengontrol secara rutin di rumah sakit.
Collections
- Skripsi [103]