dc.description.abstract | Mengamati perkembangan zaman dimana sektor pos dan telekomunikasi berkembang sangat pesat, maka perlu adanya strategi dalam menghadapi pesaing kuat. Beberapa pesaing yang memiliki potensi diantaranya DHL, Tiki, JNE, JT, FDX, Indah Cargo, dll. Meningkatnya jumlah perusahan yang ada tentunya akan meningkatkan jumlah pesaing dalam lingkup pasar perusahaan. Perlu adanya peningkatan inovasi dalam perusahaan untuk memperkuat strategi bersaing yang tepat agar dapat mewujudkan tujuan dari suatu perusahaan. Perusahaan yang mampu menciptakan inovasi baru sudah dipastikan dapat bertahan pada persaingan global, sehingga perlu adanya strategi bersaing yang handal dan berorientasi ke depan, yang memahami apa kebutuhan konsumen mendatang, sehingga sukses dan gagalnya suatu perusahaan sangat bergantung kepada keunggulan bersaing yang dimiliki oleh perusahan tersebut. Strategi bersaing merupakan suatu unit usaha dalam sebuah industri untuk menemukan posisi dalam industri tersebut dimana perusahaan dapat melindungi diri dengan sebaik-baiknya terhadap tekanan persaingan atau dapat mempengaruhi tekanan tersebut secara positif (Porter,2007). Maka penelitian ini perlu dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran PT. Pos Indonesia di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dimana menurut Moleong (2012) mendefinisikan penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh objek penelitian. Analisis data kualitatif menurut Bognan dan Biklen(1982) dikutip Moleong (2007) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola,menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat analisis data yaitu Analisis Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT).
Strategi pemasaran dapat ditinjau melalui analisis Matriks IE (Internal-Eksternal), sebagai berikut:
1. Hasil analisis lingkungan internal perusahaan
a. Faktor internal yang menjadi kekuatan di PT Pos Indonesia:
• PT Pos Indonesia memiliki bermacam-macam jenis pelayanan seperti pengiriman surat dan paket dalam maupun luar negeri serta jasa keuangan yang memudahkan pelanggan untuk melakukan pembayaran tagihan seperti tagihan listrik, tagihan PDAM, dll.
• Pengiriman surat dan paket PT Pos indonesia tersalurkan dengan baik sebagai bentuk kerjasama maskapai dan PT ASDP untuk menunjang pengiriman surat dan paket.
• Promosi yang di lakukan PT Pos Indonesia melalui media cetak, media elektronik serta penjelasan langsung kepada konsumen sudah efektif untuk memberikan informasi kepada pelanggan.
• Tersebarnya kantor cabang PT Pos Indonesia yang memberikan pelayanan cukup luas
• SDM yang menunjang pengiriman surat dan paket.
• Fasilitas yang mendukung kegiatan operasional.
• Faktor strategis internal yang menjadi kelemahan di PT Pos Indonesia adalah :
• PT Pos Indonesia belum memiliki armada seperti pesawat.
• Masih adanya keterlambatan pendistribusian surat dan paket akibat delay pasawat, ini karena jadwal pemberangkatan yang mengikuti jadwal pihak maskapai yang bekerjasama dengan PT Pos Indonesia.
• Kurangnya promosi untuk menarik minat pelanggan.
• Tarif untuk pengiriman surat dan paket luar negri tergantung dengan dollar Amerika sehingga membuat tarif yang dibebankan dapat berubah menjadi lebih mahal ataupun lebih murah.
b. Hasil analisis lingkungan eksternal perusahaan
• Hubungan PT Pos Indonesia dengan pelanggan berjalan baik, ini terlihat dari banyak perusahaan-perusahaan besar yang menggunakan jasa PT Pos Indonesia.
• Dukungan penuh dari pemerintahkepada PT Pos Indonesia dari program BUMN bersinergi.
• Adanya loyalitas dari pelanggan.
• Meningkatnya pemanfaatan teknologi dalam kegiatan bisnis
• Meningkatnya perusahaan baru sebagai calon pelanggan yang potensial.
• Meningkatnya jumlah bisnis online
Hasil analisis dari Matriks IE adalah posisi perusahaan berada pada jalur yang tepat. Strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk menjadi strategi tepat yang dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan dan meningkatkan promosi serta perbaikan produk atau jasa yang telah ada.
Analisis Matriks SWOT PT Pos Indonesia
Berdasarkan hasil analisis SWOT maka menghasilkan beberapa strategi yang dilihat dari :
a. S-O (strength-opportunity)
• Memelihara kualitas serta mutu pelayanan.
• Meningkatkan kualitas SDM.
• Menindaklanjuti keluhan dari konsumen secara efektif dan efisien.
• Menawarkan produk-produk PT Pos Indonesia sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
• Menjaga hubungan yang telah berjalan baik dengan pelanggan.
• Memberikan fasilitas pelanggan jika terdapat kerjasama dengan PT Pos Indonesia.
b. W-O (weakness-opportunity)
• Peningkatan kegiatan bisnis yang memacu penambahan armada PT Pos Indonesia.
• Pemberian promosi kepada pelanggan loyal dengan syarat dan ketentuan.
• Melakukan sosialisasi produk PT Pos Indonesia kepada perusahaan baru.
• Mengadakan event-event yang dapat memperkenalkan PT Pos Indonesia lebih jauh ke pada publik serta menarik pelanggan untuk menggunakan jasa PT Pos Indonesia.
c. S-T (strength-threats)
• Menjaring kerjasama dengan bisnis online yang bermunculan.
• Menetapkan harga standar dengan pelayanan yang lebih baik.
• Memberikan inovasi lebih untuk mengikuti perkembangan teknologi.
d. W-T (weakness-threats)
• Peningkatan perbaikan atas kekurangan yang ada dengan para kompetitor.
• Mempertahankan pelayanan dan kualitas yang baik untuk bersaing dengan kompetitor.
• Semakin banyaknya pesaing baru seperti TIKI, JNE, Indah cargo, dll.
• Persaingan harga yang kompetitif.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikatakan bahwa strategi pemasaran PT. POS Indonesia dapat ditinjau melalui analisis matriks IE meliputi internal seperti sarana prasana, SDM, promosi, dll; serta meliputi eksternal seperti hubungan antar perusahaan, kemudian dilanjutkan dengan analisis SWOT yang meliputi strength terkait kualitas; weakness terkait minimalnya jumlah SDM; opportunity terkait hubungan sosial; dan threats terkait dengan jumlah pesaing. | en_US |