Hubungan Penerapan Komunikasi Terapeutik terhadap Kecemasan Pasien Lansia di Puskesmas Wagir Kabupaten Malang Jawa Timur
Abstract
Komunikasi terapeutik antara perawat dan pasien lanjut usia atau keluarga mereka didasarkan pada hubungan kepercayaan dan mengintegrasikan seni penyembuhan, terutama mengatasi kecemasan. Dengan membangun saling pengertian antara perawat dan klien, terapi bertujuan untuk membantu klien mendekonstruksi dan meringankan beban mental mereka sekaligus mengurangi kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk memastikan dampak komunikasi terapeutik perawat terhadap tingkat kecemasan warga lanjut usia di Puskesmas Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Populasi penelitian terdiri dari 45 pasien lanjut usia di Puskesmas Wagir, Kabupaten Malang, yang sampelnya diambil secara kebetulan. Kecemasan lansia merupakan variabel dependen, sedangkan penggunaan komunikasi terapeutik oleh perawat merupakan variabel independen. Instrumen yang digunakan adalah Hamilton Rating Scale for Anxiety (Hrs-A) dan kuesioner tentang komunikasi terapeutik. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji eksak Fisher. Mayoritas partisipan di Puskesmas Wagir Kabupaten Malang memiliki opini positif terhadap penggunaan komunikasi terapeutik oleh perawat, menurut hasil penelitian (53,3%). Sebanyak 62% lansia di Puskesmas Wagir Kabupaten Malang melaporkan mengalami kecemasan sedang. Di Puskesmas Wagir Kabupaten Malang, terdapat korelasi antara penggunaan komunikasi terapeutik oleh perawat dengan kecemasan pasien lanjut usia (p = 0,012, OR = 5,1). Mengingat faktor-faktor tersebut mempengaruhi penggunaan komunikasi terapeutik, maka penelitian lebih lanjut dapat dilakukan dengan melihat langsung statistik umum staf kesehatan Puskesmas, seperti usia, pendidikan, lama masa kerja, dan gaji.
Collections
- Skripsi [438]