dc.description.abstract | Minyak merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah minyak goreng. Ada dua macam minyak goreng yaitu, minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan. Kedua minyak ini perbedaannya terletak pada proses penyaringannya, Dimana minyak goreng curah proses penyaringannya hanya satu kali penyaringan dan sedangkan minyak goreng kemasan proses penyaringannya dua kali (Kukuh, 2010). Minyak goreng curah selama proses penggorengan apabila digunakan berulang kali dengan suhu tinggi, maka akan terjadi beberapa hal yang tidak diinginkan, diantaranya bahan penggorengan bisa saja bau tengik, cita rasa makanannya tidak seenak yang kita inginkan dan vitamin dan asam lemak yang ada pada minyak pun juga rusak. Minyak goreng curah juga bisa rusak apabila suhu pemanasannya tinggi sekitar 200-250°C dan bisa mengakibatkan terjadinya keracunan dalam tubuh, kanker dan berbagai penyakit (Ketaren, 2013).
Asap cair sebagai bahan alternative untuk mencegah kerusakan dan ketengikan dari minyak goreng curah. Dimana bahan asap cair yang digunakan di sini yaitu asap cair tempurung kelapa. Asap cair ini memiliki beberapa komponen di dalamnya, di antaranya selulosa,hemiselulosa,lignin, yang dimurnikan secara proses redestilasi untuk memisahkan dan meminimalisir poliaromatik hidrokarbon (Panagan dan Nirwan, 2011). Asap cair ini juga mengandung beberapa unsur senyawa antimikroba dan antioksidan yang tinggi, senyawa antimikroba ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk dan bakteri pathogen (Yulistiani et al, 2010) dan asap cair tempurung kelapa ini berperan juga sebagai pengawetan pada makanan dan untuk mencegah ketengikan dari minyak goreng curah (Palukun, 2015). | en_US |