Hubungan Sosial Budaya Dengan Pemberian Asi Pada Ibu Menyusui di RW.02 Kelurahan Merjosari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang
Abstract
Sumber gizi utama bayi baru lahir selama enam bulan pertama kehidupannya adalah ASI eksklusif. Manfaat ASI eksklusif bagi kesehatan bayi sangat banyak, tetapi efektivitasnya bergantung pada sejumlah variabel, termasuk norma sosial dan budaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional dan menggunakan strategi observasional analitis. Strategi pengambilan sampel lengkap digunakan untuk memilih 40 responden dari komunitas ibu menyusui dengan bayi usia 0–6 bulan. Variabel sosial budaya dan kebiasaan pemberian ASI eksklusif merupakan dua fitur utama yang diperiksa oleh kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan data. Untuk menganalisis data, digunakan uji statistik eksak Fisher.
Pemberian ASI eksklusif didukung oleh norma sosial budaya mayoritas ibu menyusui di RW. 02 Kelurahan Merjosari. Kategori pemberian ASI eksklusif yang layak juga diberikan oleh mayoritas ibu menyusui. Berdasarkan temuan studi statistik, ditemukan korelasi substansial antara faktor sosial budaya dan pemberian ASI pada ibu menyusui di daerah tersebut. Menurut studi ini, penelitian lebih lanjut harus difokuskan pada pengajaran kepada kader tentang pentingnya memahami pemberian ASI eksklusif.
Collections
- Skripsi [460]