Bahasa Indonesia: Mengajarkan mahasiswa keperawatan cara membidai pasien yang mengalami patah tulang merupakan salah satu mata kuliah wajib, namun masih banyak mahasiswa yang belum mengetahui dan belum terlatih dalam metode ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan mahasiswa keperawatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi dengan kemampuan mereka dalam membidai pasien yang mengalami patah tulang akibat gempa bumi. Metode yang digunakan adalah penelitian cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah 75 mahasiswa keperawatan angkatan 2021 Fakultas Ilmu Kesehatan Unitri Malang. Pendekatan straight random sampling digunakan untuk memilih 52 responden sebagai sampel. Untuk mengumpulkan data tentang kesadaran pasien patah tulang terhadap kemampuan membidai mereka, digunakan lembar survei dan lembar observasi. α = 0,05 dan uji eksak Fisher digunakan dalam analisis data. Berdasarkan hasil penelitian ini, hampir separuh dari mahasiswa keperawatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang memiliki pengetahuan tentang bidai patah tulang korban gempa dalam kategori baik (48,1%), dan separuhnya memiliki keterampilan bidai patah tulang korban gempa dalam kategori baik (50,0%). Terdapat korelasi antara pengetahuan mahasiswa keperawatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang dengan keterampilan bidai patah tulang korban gempa (p = 0,000, OR = 18,2). Mahasiswa harus memiliki informasi yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan bidai patah tulang korban gempa