Tahap penting dari perkembangan psikososial, masa remaja adalah saat orang mulai mendefinisikan identitas mereka dalam berbagai cara, termasuk sosial, psikologis, dan fisik. Perkembangan konsep diri seseorang sering kali dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi selama masa ini, dan ini mungkin terkait dengan timbulnya kecemasan sosial. Remaja terkadang menderita kecemasan sosial ketika mereka harus menghadapi acara sosial seperti berbicara dengan teman sekelasnya atau keluar di depan umum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memastikan bagaimana konsep diri dan kecemasan sosial remaja berhubungan satu sama lain di sebuah sekolah kejuruan Malang. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dan metodologi kuantitatif. Metode purposive sampling digunakan untuk mendapatkan sampel, dan kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data. Untuk menentukan hubungan antara kedua variabel, analisis data dilakukan. Menurut temuan, mayoritas remaja hanya menunjukkan kecemasan sosial yang sedang, meskipun mereka semua memiliki konsep diri yang negatif. Hasil ini menyiratkan adanya hubungan antara tingkat kecemasan sosial dan konsep diri. Disarankan agar penelitian masa depan menyelidiki elemen potensial lain yang berkontribusi, seperti dampak pengalaman pribadi remaja dan lingkungan sosial.