Jumlah korban bullying setiap tahunnya terus meningkat, yang berdampak buruk pada gangguan psikologis seperti kecemasan, kerentanan terhadap depresi, dan harga diri yang rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat kepercayaan diri korban bullying dengan tingkat kepercayaan diri siswa di SDN 01 Petungsewu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan responden kelas 4 dan 5. Dengan kriteria inklusi tertentu, seperti siswa yang dapat membaca dan menulis, pernah menjadi korban bullying, dan telah mengisi kuesioner secara lengkap, pendekatan sampel yang digunakan adalah total sampling. Korban bullying merupakan faktor independen dalam penelitian ini, sedangkan kepercayaan diri merupakan variabel dependen. Setiap variabel memiliki lembar kuesioner yang berfungsi sebagai alat pengumpul data. Menurut data, bullying merupakan pengalaman yang buruk bagi sebagian besar siswa yang menjadi responden. Sebaliknya, sebagian besar dari mereka relatif percaya diri. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua siswa mengalami penurunan kepercayaan diri yang nyata, meskipun bullying memang terjadi. Uji statistik digunakan untuk menganalisis data dan menemukan korelasi yang cukup substansial antara rasa percaya diri siswa dan korban perundungan. Tingkat kepercayaan diri siswa menurun seiring dengan seberapa sering mereka dirundung. Diharapkan penelitian ini akan menjadi referensi untuk penelitian di masa mendatang, khususnya ketika melihat elemen lain seperti dukungan keluarga yang dapat memengaruhi rasa percaya diri anak-anak yang dirundung.