Penelitian ini berfokus pada akuntansi keberlanjutan pada UKM kuliner di Timor Tengah Selatan (TTS) Nusa Tenggara Timur (NTT). Memahami pelaku UKM adalah kemampuan untuk mengenali dan memahami ciri, kebutuhan, dan perilaku pelaku usaha kecil dan menengah dalam menjalankan usahanya. Pemahaman yang mendalam terhadap pelaku UKM diperlukan untuk menciptakan program pembinaan dan pendampingan yang efektif bagi sektor ini. Memahami pelaku UKM berarti mengetahui berbagai masalah yang dihadapi pelaku usaha kecil sehari-hari di samping dorongan, pandangan, dan keterampilan manajemen mereka. Hal ini memengaruhi kapasitas pelaku UKM untuk mengembangkan perusahaan mereka, mengadopsi teknologi baru, dan menyesuaikan diri dengan pasar yang terus berubah. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pelaku UKM di BUMN memiliki ciri khas dan kontekstual yang dipengaruhi oleh dinamika pasar regional, komponen sosial budaya masyarakat, dan infrastruktur yang tidak memadai. Hal ini ditunjukkan oleh sejumlah strategi adaptasi, termasuk menempatkan inovasi dalam konteks, membangun modal sosial, dan mengembangkan manajemen rantai pasokan yang kuat. Temuan ini menambah pengetahuan tentang UKM dengan memberikan sudut pandang dari lingkungan semi-perkotaan yang sering diabaikan dalam percakapan masyarakat umum. Disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat bagaimana rencana pengembangan UKM dapat dibuat dengan mempertimbangkan kondisi khusus tempat seperti Soe, serta bagaimana keterbatasan infrastruktur saat ini dapat dipertimbangkan untuk mendukung transformasi digital.