Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana industri Cokelat Batu di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, menggunakan biaya produksi sebagai tolok ukur manajemen biaya. Pengendalian biaya produksi sangat penting dalam industri ini untuk meningkatkan output dan profitabilitas. Biaya produksi digunakan untuk merencanakan dan mengevaluasi kinerja produksi dengan membandingkan biaya aktual dengan biaya yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut hasil penelitian, usaha Batu Chocolate menggunakan harga standar untuk menentukan biaya tenaga kerja, bahan baku, dan administrasi. Meskipun demikian, beberapa disparitas biaya diakibatkan oleh inefisiensi tenaga kerja dan produksi serta perubahan harga bahan baku. Meskipun demikian, usaha ini tidak mengalami kerugian besar dan mampu menjaga biaya produksi dalam batas yang dapat diterima. Terbukti bahwa industri dapat mengendalikan anggaran produksinya dengan lebih baik dengan menggunakan biaya yang seragam ini. Meskipun terkadang ada perbedaan antara biaya riil dan harga standar yang ditetapkan, perencanaan dan penilaian biaya dapat dilakukan secara lebih metodis dengan parameter yang eksplisit. Untuk mengatasi volatilitas, industri harus secara teratur memperbarui biaya standarnya, menurut hasil penelitian. Untuk meningkatkan efektivitas pengendalian biaya produksi, disarankan juga untuk mengoptimalkan produktivitas tenaga kerja dan meningkatkan manajemen bahan baku.