Integritas dunia usaha dapat terganggu jika pengelolaan laba tidak dilakukan dengan benar dan bermoral. Pendekatan ini dapat membuat pelaporan keuangan menjadi kurang objektif, terutama jika pihak tertentu memanfaatkannya. Namun, dampak buruk ini tidak akan berlangsung lama, karena kinerja perusahaan pada akhirnya akan mencerminkan keadaan sebenarnya. Meneliti dampak pelaporan keberlanjutan dan perencanaan pajak terhadap manajemen laba di perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama delapan tahun terakhir adalah tujuan dari penelitian ini. Metode purposive sampling digunakan untuk memilih sampel berdasarkan kriteria tertentu, dan populasi penelitian mencakup semua organisasi perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama waktu tersebut. Pengajuan keuangan perusahaan menyediakan data sekunder yang digunakan. Untuk memeriksa hubungan antara variabel, penelitian ini menggunakan metodologi kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda, yang didukung oleh perangkat lunak statistik. Temuan investigasi menunjukkan bahwa, sebagian, pelaporan keberlanjutan dan perencanaan pajak tidak memiliki dampak yang terlihat pada prosedur manajemen laba. Selain itu, tidak ada dampak yang terlihat pada manajemen laba ketika kedua faktor dinilai pada saat yang sama. Kesimpulan ini menunjukkan bahwa perencanaan pajak dan pelaporan keberlanjutan memiliki pengaruh yang kecil terhadap metode pengelolaan laba di organisasi perbankan yang menjadi subjek investigasi. Akibatnya, elemen lain mungkin akan memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap cara organisasi ini mengelola laba mereka.