Mengelola sistem penggajian pegawai merupakan tantangan bagi organisasi pemerintah yang menyediakan layanan manajemen kependudukan. Penggajian memainkan fungsi strategis dalam meningkatkan motivasi kerja pegawai, selain menjadi sumber remunerasi finansial. Terdapat peluang lebih tinggi untuk meningkatkan produktivitas dan tanggung jawab pegawai ketika sistem penggajian berbasis kinerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tantangan implementasi sistem penggajian dan menawarkan cara untuk meningkatkan efisiensi dan keadilannya. Metodologi kualitatif deskriptif digunakan, dengan observasi dan wawancara terarah dengan pihak terkait, dokumentasi, dan studi pustaka sebagai data pendukung. Teknik reduksi data, penyajian informasi, dan penarikan kesimpulan digunakan dalam analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem penggajian memiliki sejumlah tantangan, termasuk kurangnya transparansi dan ketergantungan pada jaringan digital. Lebih lanjut, distribusi penghargaan belum banyak diubah oleh sistem penilaian kinerja. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas layanan publik dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih kondusif, sistem remunerasi dan penilaian jabatan perlu diperbarui