Dukungan terhadap sumber daya negara yang digunakan untuk mendanai pelayanan publik dan proyek pembangunan lainnya sangat bergantung pada kepatuhan wajib pajak. Banyak variabel yang mempengaruhi tingkat kepatuhan, termasuk persepsi tarif pajak dan keahlian perpajakan. Pemahaman dan kemauan masyarakat atau pelaku korporasi untuk memenuhi kewajiban perpajakannya dengan sukarela tercermin dalam kesadaran pajak, tetapi pandangan mereka terhadap beban pajak baik kecil, sedang, atau berat berkorelasi dengan persepsi tarif pajak. Jika wajib pajak memiliki opini yang baik tentang tarif pajak dan memiliki akses ke informasi yang cukup, mereka cenderung lebih patuh. Kota Batu melakukan analisis kuantitatif untuk menentukan sejauh mana kedua faktor ini mempengaruhi kepatuhan wajib pajak. Uji statistik digunakan untuk mengumpulkan data dari responden yang telah memenuhi tanggung jawab perpajakannya untuk memastikan dampaknya, baik sebagian maupun bersamaan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan pajak dan persepsi tarif pajak memiliki dampak besar pada tingkat kepatuhan. Penelitian ini menekankan betapa pentingnya sosialisasi, pendidikan, dan undang-undang pajak yang adil dan mudah dipahami untuk menciptakan sistem pajak yang lebih inklusif dan berkelanjutan.