Green accounting merupakan konsep akuntansi yang mendukung keberlanjutan perusahaan dengan memasukkan biaya lingkungan dalam pelaporan keuangan. Dengan menggunakan teknik kualitatif seperti observasi, wawancara, dan pencatatan, penelitian ini meneliti bagaimana Wisata Alam Coban Rondo menggunakan Green accounting untuk mewujudkan ekowisata berdasarkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Temuan penelitian menunjukkan bahwa meskipun Coban Rondo telah menerapkan pengelolaan limbah dan pelestarian lingkungan, dokumentasi sistematis biaya lingkungan belum ditetapkan. Kendala utama meliputi ketidakpahaman manajemen, tidak adanya peraturan perundang-undangan, dan kurangnya pengetahuan pengunjung tentang pelestarian lingkungan. Untuk mengoperasikan ekowisata Coban Rondo secara berkelanjutan sesuai dengan SDGs, penelitian ini menyarankan peningkatan keterbukaan dalam pelacakan biaya lingkungan, mendidik manajer dan pengunjung, dan mendukung undang-undang pemerintah.