Hipoglikemia pada neonatus merupakan kondisi gawat darurat yang harus dipahami oleh mahasiswa gawat darurat yang harus dipahami oleh mahasiswa keperawatan. Namun, metode pembelajaran yang monoton seperti ceramah dan media konvensional membuat pemahaman mahasiswa kurang optimal. Media video dinilai mampu meningkatkan perhatian dan pemahaman karena menyajikan informasi secara audio-visual. Penelitian ini menggunakan desain desain One Group Pretest-Posttest dengan teknik simple random sampling pada 67 mahasiswa keperawatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang angkatan 2022. Instrumen berupa kuesioner berisi 10 item pertanyaan yang telah diuji validitas (r hitung > 0,485) dan reliabilitas ( Cronbach's Alpha = 0,903). Responden mengerjakan pretest, diberikan intervensi berupa video edukasi penatalaksanaan hipoglikemia berdurasi 7 menit 26 detik (diputar 2 kali), kemudian dilanjutkan dengan posttest. Analisis data menggunakan Wilcoxon Signed-Rank Test karena data tidak berdistribusi normal. Nilai rata rata pengetahuan responden meningkatkan pemahaman dari Min = 1,78 pada pretest menjadi Max = 1,53 pada posttest. Hasil uji Wilcoxon menunjukan p< 0,001, yang berarti terdapat perbedaan signifikan antara nilai sebelum dan sesudah intervensi. Media video terbukti efektif sebagai sarana pembelajaran interaktif yang dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai penatalaksanaan hipoglikemia pada neonatus, sehingga dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai penatalaksanaan hipoglikemia pada neonatus. Penyajian visual dan audio membuat materi lebih konkret, mudah dipahami, serta meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Media video berpengaruh signifikan dalam meningkatkan pengetahuan mahasiswa keperawatan tentang penatalaksanaan hipoglikemia pada neonatus, sehingga dapat dijadikan alternatif metode pembelajaran pada mata kuliah keperawatan gawat darurat.