Kondisi jangka panjang yang dikenal sebagai penyakit ginjal kronis (PGK) membutuhkan perawatan hemodialisis yang sering dan dikaitkan dengan sejumlah risiko, termasuk edema. Tingkat kepatuhan terhadap pembatasan konsumsi cairan dan garam merupakan faktor penyebab edema pada individu dengan penyakit ginjal kronis. Pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis, tujuan penelitian ini adalah untuk memastikan hubungan antara status edema dengan pembatasan cairan dan garam. Desain korelasional dan metodologi kuantitatif digunakan dalam penelitian ini. Strategi pemilihan acak digunakan untuk memilih sampel dari sekelompok individu yang menjalani hemodialisis rutin di institusi medis. Pertanyaan, observasi langsung, dan penggunaan alat ukur edema untuk mengukur status edema digunakan dalam proses pengumpulan data. Kami menggunakan uji koefisien kontingensi untuk menganalisis data. Temuan menunjukkan bahwa sebagian besar responden mematuhi pembatasan garam dan minuman. Kepatuhan pembatasan cairan dan status edema berkorelasi signifikan, demikian pula hubungan antara pembatasan garam dan status edema.