Kecenderungan perusahaan untuk fokus pada profitabilitas sering kali menyebabkan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan, padahal sumber daya tersebut terbatas dan butuh waktu lama untuk diperbarui. Kesadaran akan pentingnya tanggung jawab lingkungan dan sosial telah meningkat di kalangan industri modern. Dengan demikian, tujuan dari penelitian kuantitatif ini adalah untuk meneliti pengaruh parsial dan simultan dari penerapan Akuntansi Hijau terhadap kinerja keuangan dan lingkungan perusahaan manufaktur di subsektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode 2020–2024. Sampel penelitian terdiri dari delapan perusahaan yang dipilih melalui seleksi purposif (non-probabilitas), dan data sekunder dikumpulkan melalui survei serta pengamatan laporan tahunan (www.idx.co.id) dan PROPER. Analisis data dilakukan menggunakan regresi linier berganda dengan uji t parsial dan uji F simultan menggunakan SPSS 26. Temuan utama studi ini menyimpulkan bahwa Akuntansi Hijau (green accounting) dan kinerja lingkungan sangat mempengaruhi kesuksesan finansial perusahaan. Kedua elemen tersebut tidak hanya memberikan dampak positif pada lingkungan dan masyarakat, tetapi juga secara bersamaan meningkatkan kinerja finansial. Akibatnya, perusahaan didorong untuk memasukkan pertimbangan keberlanjutan dan lingkungan dalam strategi bisnis.