Dalam era modern, isu keberlanjutan lingkungan dan etika lingkungan menjadi tanggung jawab penting, terutama bagi sektor manufaktur makanan dan minuman (food and beverage). Penelitian kuantitatif ini bertujuan menguji pengaruh Akuntansi Hijau (Green Accounting) Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh Akuntansi Hijau dan Kinerja Lingkungan-baik secara terpisah (parsial) maupun bersama-sama (simultan) terhadap Kinerja Keuangan perusahaan di sektor terkait yang terdaftar di BEI dalam periode 2022-2023. Untuk penentuan sampel, digunakan metode purposive sampling (non-probabilitas), dimana sampel yang dipilih terdiri dari 30 perusahaan (2022-2023), dengan data sekunder dikumpulkan dari PROPER dan situs laporan tahunan (www.idx.co.id). Analisis data dilakukan menggunakan regresi linier berganda (SPSS 26), melibatkan uji t (parsial) dan uji F (simultan). Hasil penelitian secara kuat mendukung semua hipotesis Secara parsial (Uji t): Akuntansi Hijau (t=2,340) dan Kinerja Lingkungan (t=4,812) terbukti berpengaruh signifikan dan positif terhadap Kinerja Keuangan (kedua t>t tabel=2,002). Koefisien regresi menunjukkan Kinerja Lingkungan (12,495) memiliki pengaruh yang jauh lebih dominan dibandingkan Akuntansi Hijau (2,221). Secara simultan (Uji F): Dengan nilai Fhitung=14,638 (>Ftabel=3,16) dan signifikansi 0,000, kedua variabel (X1 dan X2) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan (Y). Kontribusi pengaruh simultan ini mencapai 61,9% (berdasarkan nilai R2).