Peserta didik dituntut memahami, mengetahui apa yang sedang diajarkan dan dikomunikasikan serta dapat memanfaatkan isi dari pengetahuan tanpa kehausan menghubungkannya dengan hal-hal lain. Kecerdasan emosional pada diri dapat mengetahui dan menganggapi sesuatu yang baik sehingga bisa menghadapi orang lain. Seseorang yang memiliki motivasi untuk berprestasi adalah seseorang dengan tingkat emosi yang berkembang sangat baik. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pendekatan kuantitaif dengan teknik pengumpulan data kuesioner, wawancara, dokumentasi. Lokasi penelitian Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Tribhuwana Tunggadewi. Sumber data yang digunakan adalah sumber subyek dimana data tersebut dapat diperoleh dari informasi atau responden dari setiap pertanyaan peneliti sedangkan untuk variabel yang digunakan adalah variabel independen dan variabel dependen. Hasil dari penelitian ini adalah Nilai thitung pada variabel pengaruh kecerdasan emosional sebesar 0.3161 dengan tingkat signifikan sebesar 0.003. Karena tingkat signifikan pada variabel ini lebih besar dari 5% (sig > 5%). Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel kecerdasan emosional berpengaruh signifikan terhadap variabel tingkat pemahaman akuntansi dan Nilai thitung pada variabel perilaku belajar sebesar 4,565 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000. Karena tingkat signifikan pada variabel ini lebih kecil dari 5% (sig < 5%) Secara teori, perilaku belajar adalah kebiasaan belajar yang dilakukan oleh individu secara berulang-ulang sehingga menjadi otomatis atau langsung secara spontan. Dengan demikian pada pengaruh kecerdasan emosional dapat memberikan pengaruh yang cukup tinggi terhadap tingkat pemahaman akuntansi pada jurusan akuntansi Universitas Tribhuwana Tunggadewi dan pada perilaku belajar dapat memberikan pengaruh yang cukup tinggi terhadap tingkat pemahaman akuntansi Universitas Tribhuwana Tunggadewi.