Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna retribusi pasar bagi pedagang pasar dari perspektif hermeneutika. Objek penelitian di Pasar Tradisional Landungsari Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Jenis penelitiannya kualitatif, Fokus Penelitian yaitu pedagang pasar sebagai unit analisis, Teknik Penentuan Informan dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel menggunakan teknik Snowball Sampling, Instrumen Penelitian yakni Peneliti Sendiri, Panduan Wawancara (Interview Guide) dan Catatan Lapangan (Field Note). Sumber Data yang digunakan yakni data primer dan data sekunder, Teknik Pengumpulan Data melalui wawancara, observasi lapangan dan mencatat arsip dan dokumentasi. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verivication. Untuk melihat Keabsahan Data melalui Triangulasi Teknik. Hasil penelitian menunjukan bahwa makna retribusi bagi pedagang pasar dari perspektif hermeneutika”, maknanya yaitu setoran berupa uang jasa kepada petugas pasar. Dari pernyataan ini kemudian muncul kenyataan yang peneliti temukan pada penelitian mengenai retribusi pada undang-undang dimana adanya unsur “pemaksaan” melekat pada istilah retribusi saat ini. Mereka yang mendapatkan tagihan retribusi ini kemudian memunculkan sebuah tradisi yang pada akhinya menghasilkan makna retribusi baru sebagai sebuah budaya pedagang pasar.