Konstitusi dan beberapa peraturan Republik Indonesia mengamanatkan untuk melibatkan perempuan dalam pembagunan pemerintahan. Forum Musrenbangdes merupakan salah satu wadah bagi perempuan untuk terlibatan dalam pembangunan daerah. Karena itu, penelitian ini fokus pada dua hal, yaitu:Pertama, bagaimana perempuan berpartisipasi dalam pembangunan daerah di Desam Mulyoagung Kecamatan Dau Malang? Kedua, faktor apa saja yang menghambat keterlibatan perempuan dalam pembanggunan daerah di Desa Mulyoagung Kecamatan Dau Malang? Dengan mengunakan metode yuridis sosiologis denganteknik pengumpulan data melaluui wawancara, dokumentasi dan studi pustaka, hasilnya menyatakan bahwa peran Perempuan dalam forum Musrenbangdes di Desa Mulyoagung masih minim. Minimnya keterlibatan perempuan itu bisa dilihat dari dua hal, yaitu: kepanitiaan dan kepesertaan. Hal tersebut sangat bertentangan dengan prinsip partisipatif, representatif, akuntabilitas, transparansi, efisiensi, efektifitas dan ramah perempuan yang harusnya menjadi tolok ukur dalam penyelenggaraan Musrenbangdes. Ada tiga faktor yang menyebabkan minimnya keterlibatanperempuan dalam forum Musrembangdes di Desa Mulyoagung Kecamatan Dau Malang, yaitu: a) budaya patriarki yang kuat menjadikan laki-laki selalu menempati posisi yang strategis, sehingga mengalahkan perempuan; b) status pendidikan yang terbilang rendah menghambat mereka untuk memasuki wilayah-wilayah publik yang kompetitif; dan c) sosialisasi yang minim terhadap kader-kader perempuan menjadikan mereka kurang mendapatkan informasi mengenai forum Musrembangdes.