Fanatisme Penggemar Kurt Cobain Dalam Budaya Komunitas Musik Grunge Malang
Abstract
Musik bisa dikatakan sebagai salah satu sarana dalam berkomunikasi. Dengan menggunakan nada dan lirik, musik dapat mengungkapan pikiran, isi, hati, dan perasaan manusia dalam bentuk suara. Dengan bantuan media informasi, musik dapat membentuk kelompok fanatis terhadap sosok musisi dibalik karya tersebut. Salah satu musisi yang memiliki fanatisme yang besar adalah Kurt Cobain sebagai vokalis Nirvana. Kurt Cobain memiliki penggemar fanatis yang besar hingga sekarang dan mampu mempengaruhi banyak orang dalam segala aspek kehidupan. Fanatisme tersebut juga membentuk minat, sikap, dan motivasi tersendiri bagi penggemarnya, termasuk juga dengan komunitas musik grunge di Malang. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami fanatisme penggemar Kurt Cobain dalam budaya komunitas musik grunge di Malang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Menggunakan konsep teori Goddard (2001) yaitu melihat 4 aspek dalam fanatisme yaitu minat, sikap, motivasi, dan eksistensi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan untuk informan yang dikumpulkan menggunakan teknik purposive sampling.
Hasil yang diperoleh menunjukan terdapat fanatisme penggemar kurt cobain dalam komunitas musik grunge di Malang. Minat tersebut dituangkan dalam menjadikannya sebagai role model dalam berpakaian, penampilan ketika perform, dan beberapa lagu yang diciptakan. Hal tersebut menimbulkan sikap seperti mengeksklusifkan idolanya dan mempengaruhi tujuan tertentu saat bermusik. Selain itu fanatisme tersebut juga memotivasi penggemar fanatisnya, seperti mendorong keinginan untuk memulai bermusik dengan aliran grunge. Aspek lainnya adalah eksistensi, terdapat beberapa usaha yang dilakukan seperti campaign “kami tetap ada” yang dituangkan dalam event dan kaus yang mereka produksi sendiri.
Collections
- Skripsi [178]