• Login
    View Item 
    •   Beranda Rinjani
    • Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
    • Ilmu Komunikasi
    • Mahasiswa
    • Skripsi
    • View Item
    •   Beranda Rinjani
    • Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
    • Ilmu Komunikasi
    • Mahasiswa
    • Skripsi
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Fenomena Fandom Sobat Ambyar Dalam Budaya Populer

    Thumbnail
    View/Open
    Artikel (298.9Kb)
    Cek Similarity (1.147Mb)
    Date
    2020-07-29
    Author
    Kharisma, Franqi
    Dewi, S.I
    Qorib, F
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Saat ini komunikasi cukup berkembang dengan pesat, dimana hampir segala fenomena dengan mudah diakses melalui kemutakhiran teknologi salah satunya adalah media sosial instagram yang terdapat berbagai jenis fenomena yang menarik bagi penggunanya. Salah satu diantara banyaknya fenomena yang bermunculan di instagram adalah musik dan lagu berbahasa Jawa seperti Didi Kempot yang menjadi legenda Indonesia. Eksistensinya membuatnya dijuluki "God Father of Broken heart" dan memiliki penggemar besar dengan sebutan Sobat Ambyar. Besarnya Sobat Ambyar yang menembus semua generasi, mendorong fenomena baru dalam masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana fenomena fandom "sobat ambyar" yang terjadi dalam budaya populer. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Dengan menggunakan konsep teori Storey yaitu melihat budaya populer dalam 5 ciri, yaitu menjadi tren, keseragaman bentuk, adaptabilitas, durabilitas, dan profitabilitas. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik informan yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan fenomena sobat ambyar menjadi tren baru dalam media sosial yang dikembangkan dalam bentuk beragam meme, quotes, dan gerakan kemanusiaan yang dilakukan oleh komunitas itu sendiri. Tren tersebut juga mendorong keseragaman bentuk dari komunitas penggemar hingga bermunculannya seniman yang menggunakan konsep "ambyar" dalam liriknya. Adaptabilitas juga menjadi faktor lain, dimana lagu “ambyar” dengan berbahasa Jawa, serta lirik yang menyayat hati dapat diadaptasi oleh berbagai kalangan. Tidak hanya itu, durabilitas fenomena “ambyar” ini cukup terjaga sejak ‘90an hingga saat ini dengan identitas sobat ambyar. Besarnya fenomena ini juga menarik perhatian pebisnis dalam mendapatkan profitabilitas. Pembuatan film, merchandise, dan lainnya
    URI
    https://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/537
    Collections
    • Skripsi [178]

    Rinjani Unitri support OAI 2.0 URL  https://rinjani.unitri.ac.id/oai/request
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    Rinjani Unitri support OAI 2.0 URL  https://rinjani.unitri.ac.id/oai/request
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV