• Login
    View Item 
    •   Beranda Rinjani
    • Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
    • Ilmu Komunikasi
    • Mahasiswa
    • Skripsi
    • View Item
    •   Beranda Rinjani
    • Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
    • Ilmu Komunikasi
    • Mahasiswa
    • Skripsi
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Representasi Ketidaksetaraan Gender Pada Film Keluarga Cemara

    Thumbnail
    View/Open
    ARTIKEL (308.3Kb)
    CEK SIMILARITY (1.022Mb)
    Date
    2021-07-29
    Author
    Marhadi, Marhadi
    Dewi, SI
    Ghofur, MA
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Film merupakan media yang berpengaruh untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat. Film memiliki sifat audio visual yang mudah di cerna. Hubungan masyarakat dan film dipahami secara linier artinya film mampu mempengaruhi penonton dengan pesan dibalik. Film Keluarga Cemara menceritakan kehidupan keluarga yang dimana seorang Ayah yang lebih diutamakan dibandingkan seorang ibu dalam keluarga. Film ini merupakan film adaptasi dari film serial televisi pada tahun 90-an hingga awal tahun 2000-an karya dari Arswendo Atmowiloto. Film keluarga diproduksi kembali dengan beberapa perubahan yang mengikuti perkembangan zaman yang disutradarai oleh Yandy Laurens. Penayangan perdana Film Keluarga Cemara pada saat Festival Film tahunan Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) yang digelar 27 November - 4 Desember 2018 dan Tayang serempak di bioskop seluruh Indonesia pada 3 Januari 2019, dan lebih dari 1,7 juta penonton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi ketidaksetaraan gender pada film Keluarga Cemara. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dan analisis teori Roland Barthes. Penelitian ini menemukan symbol dari bentuk-bentuk ketidaksetaraan gender yaitu marginalisasi yakni Abah sebagai kepala keluarga mempunyai hak penuh di sektor publik dan Emak hanya mengurus sektor domestik. Bentuk subordinasi yakni Abah sebagai pemimpin keluarga sehingga peran Emak hanya sebagai jenis kelamin kedua. Bentuk stereotip sosok Abah yang kuat dan sosok Emak lemah sehingga bergantung pada Abah. Bentuk beban ganda ketika Abah sakit sehingga tokoh Emak yang bekerja mencari uang untuk ekonomi keluarga walaupun dalam keadaan hamil.
    URI
    https://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/656
    Collections
    • Skripsi [178]

    Rinjani Unitri support OAI 2.0 URL  https://rinjani.unitri.ac.id/oai/request
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    Rinjani Unitri support OAI 2.0 URL  https://rinjani.unitri.ac.id/oai/request
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV