Biochar adalah karbon dalam bubuk padat / karbon tinggi, yang dihasilkan tanpa adanya oksigen melalui pembakaran biomassa. Biochar memiliki berbagai manfaat lingkungan: dapat meningkatkan kualitas tanah, meningkatkan kandungan C tanah, meningkatkan retensi air dan unsur hara dalam tanah. Biochar lebih efisien daripada bahan organik lainnya untuk menjaga ketersediaan nutrisi bagi tanaman. Biochar dapat dibuat dari limbah pertanian, tumbuhan dan limbah kayu yang mengandung karbon. Solusi paling tepat yang dibutuhkan yaitu limbah dikoversi menjadi biochar, dan digunakan teknologi pirolisis dengan rentan temperatur 300°-600°C. Sisik singkong melimpah dan menjadi bahan baku pakan untuk produk limbah pertanian. Limbah kulit singkong dapat diolah menjadi pupuk biochar sebagai pupuk biochar yang meningkatkan nilai uang yang dimiliki bahan tersebut, agar dapat mempersiapkan dan membangun pabrik pupuk biochar kulit singkong. Mixer utama mampu menghasilkan 1.900 ton / tahun. Berdasarkan analisis ekonomi Pra rancang bangun pabrik biochar dari kulit singkong layak untuk didirikan di lihat dari beberapa analisis ekonomi yaitu: Total Capital Investment : Rp 9.157.291.046, Return Of Investment(ROIBT) : 58%, Return Of Investment(ROIAT) : 52%, Pay Out Time (POT) : 1,60 bulan, Break event Point (BEP) : 40,06%, Internal Rate Of Return (IRR) : 19,09%.