Bioetanol (bioethanol) merupakan etanol (etil alkohol) yang proses produksinya menggunakan bahan baku alami dan proses biologis, berbeda dengan etanol sintetik yang diperoleh dari sintesis kimiawi senyawa hidrokarbon. Bahan-bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan etanol yaitu bahan-bahan yang mengandung gula (subtansi sakarin), bahan-bahan yang mengandung selulosa, bahan-bahan yang mengandung pati misalnya sorgum, jagung, ketang dan lain lain. Sorgum adalah tanaman dari keluarga rumput-rumputan, masih satu keluarga dengan padi, jagung dan gandum. Biji sorgum memiliki kandungan karborhidrat tinggi. Namun sebagian besar produksi sorgum digunakan untuk pakan ternak. Sehingga untuk meningkatkan nilai kualitas ekonomi biji sorgum dapat dilakukan dengan melakukan Pra Rancang Bangun Bioetanol dari Biji Sorgum dengan Kapasitas 15.000 ton/tahun menggunakan alat utama destilasi tipe sieve tray sebagai proses pemurnian sehingga dapat meningkatkan nilai tambah hasil pertanian sorgum. Proses pembuatan etanol dilakukan secara fermentasi dengan bantuan yeast Saccharomyces Cerevisiae. Berdasarkan analisa ekonomi, Pra Rancang Bangun Bioetanol dari Biji Sorgum dengan Kapasitas 15.000 ton/tahun layak didirikan apabila dilihat dari aspek ekonomi yaitu Total Capital Investment (TCI) sebesar Rp 3.147.411.026, Return Of Investment (ROIBT) sebesar 53% sedangkan Return Of Investment (ROIAT) sebesar 48%, Pay Out Time (POT) yaitu selama 1,725 tahun atau 21 bulan, Break Event Point (BEP) yaitu 45,82%, Shut Down Point (SDP) pada 42,7%, dan Internal Rate Of Return (IRR) yaitu sebesar 77%.